Babad Wirasaba: Ketika Adipati Wirasaba Terpesona oleh Cahaya - Jaka Kaiman dari Kejawar
Oleh: Toto Endargo -- Membaca Babad Wirasaba (12)
Dalam riwayat yang tertulis dalam tembang-tembang Kinanti dan Dhandanggula, terselip sebuah kisah yang memikat dari tanah Wirasaba --- kisah yang menyatukan kekuasaan, mistisisme, dan kebijaksanaan dalam satu malam purnama. Kisah ini menjadi salah satu serpihan penting dari sejarah lokal Banyumas, dan tokoh sentralnya adalah Adipati Warga Utama, penguasa Wirasaba, yang dikenal arif dan disegani.
Warisan dan Kekuatan Wirasaba
Dipati Warga Utama bukanlah sosok sembarangan. Ia adalah bangsawan yang sudah mendapat restu resmi dari Sultan Demak, dan menjadikan tanah Wirasaba sebagai wilayah mandiri yang disegani. Dengan empat orang putra-putrinya, keluarga Dipati Warga Utama tumbuh kuat dan disokong para sentana dan panakawan yang jumlahnya mencapai empat puluh satu orang --- sebuah angka luar biasa untuk ukuran kadipaten.
Kebesaran Wirasaba tidak hanya diukur dari wilayah dan loyalitas rakyatnya, tetapi juga dari keteraturan sistem pemerintahan dan kepekaan sang adipati dalam membaca tanda-tanda alam dan manusia.
Malam Purnama dan Cahaya Ajaib
Pada suatu malam purnama, sebagaimana tertulis dalam pupuh Dhandanggula, Ki Dipati keluar dari dalam dalem menuju pelataran. Pemandangan yang dilihatnya membuatnya terperangah: seluruh pelataran terang benderang seperti disinari cahaya dari langit. Namun sumber cahaya itu ternyata bukan bulan, bukan pula api atau lentera. Cahaya itu memancar dari tubuh seorang bocah panakawan yang sedang tidur di pelataran, sendirian.
Semua panakawan lain terlelap, namun hanya satu yang memancarkan cahaya, yaitu Jaka Kaiman, bocah dari Kejawar, anak angkat Kiai Mranggi. Ia tak sedang tidur di tengah kerumunan, tetapi sendiri, berselimutkan kain bebed yang lusuh --- dan dibuatnya agar esok paginya diketahui siapa yang bebednya telah tersobek. Kejadian itu bukan hanya mengusik rasa penasaran, tapi juga menandai awal takdir baru bagi bocah itu.
Siapakah Jaka Kaiman?