Filosofi: Melepas untuk Melanjutkan
Ki Tolih tidak membawa seluruh pusakanya. Ia justru meninggalkan wrangka, dan melanjutkan perjalanan juga tanpa bilah keris Gajah Endra. Secara simbolis, ini adalah pelepasan beban duniawi demi perjalanan spiritual. Melepas berarti mempercayakan masa depan kepada yang ditinggalkan, sementara ia sendiri bebas melangkah mencari tujuan hidup yang lebih tinggi.
Baca selanjutnya: Silsilah Dipati Surawin, Awal Pemerintahan Wirasaba Menuju Warga Utama
Penutup
Peristiwa di Kaleng menjadi salah satu titik balik perjalanan Ki Tolih. Ia telah menunaikan amanah menjaga Keris Gajah Endra, dan kini mewariskan bagian penting dari pusaka itu kepada generasi penerus, kepada Jaka Kaiman dan Banyak Kumara. Dari Kaleng hingga Cikakak, langkahnya adalah perjalanan batin seorang bijak---meninggalkan simbol kekuasaan demi merawat kebebasan batin.
Dalam pandangan Jawa, inilah wujud ngleluri (melestarikan) sambil ngajeni (menghormati) garis pewaris, tanpa terjebak dalam ambisi pribadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI