Mohon tunggu...
Toriq Furqon Al Mujaddid
Toriq Furqon Al Mujaddid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Mahasiswa Magister Program Studi Ekonomi Pertahanan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Visi Indonesia untuk Laut China Selatan: Unity Harmony Oceanic Ventures, Pendorong Kemajuan Ekonomi dan Stabilitas Kawasan

20 April 2024   13:20 Diperbarui: 20 April 2024   13:21 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dibuat oleh Penulis (2024)

Pendahuluan

Laut China Selatan memegang peranan krusial sebagai salah satu jalur maritim paling strategis dan vital di dunia, dengan lebih dari sepertiga perdagangan global, yang bernilai triliunan dolar, melintasi perairan ini setiap tahunnya. Kawasan ini merupakan jalur utama untuk transportasi minyak, di mana sekitar 80% minyak yang dikonsumsi oleh negara-negara Asia Timur, termasuk China dan Jepang, melalui perairan ini (Mamchii, 2023). Selain itu, Laut China Selatan juga merupakan rute kritis untuk perdagangan barang-barang manufaktur dan komoditas lainnya, menjadikannya sebuah titik penting bagi ekonomi global dan stabilitas regional.

Di samping perannya dalam perdagangan, Laut China Selatan juga kaya akan sumber daya alam. Berdasarkan laporan U.S. Energy Information Administration (2024) bahwa diperkirakan Laut China Selatan menyimpan cadangan minyak yang cukup besar, dengan estimasi sekitar 11 miliar barel minyak dan 190 triliun kaki kubik gas alam. Kekayaan hayati laut di kawasan ini juga luar biasa, dengan beberapa spesies ikan dan habitat terumbu karang yang mendukung keanekaragaman hayati dan perikanan yang berkelanjutan. Namun, potensi ini juga membawa kerumitan geopolitik, di mana terdapat beberapa negara yang bertumpang tindih klaim wilayah atas sebagian atau seluruh Laut China Selatan, seperti China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. Klaim-klaim tersebut seringkali menyebabkan ketegangan dan konflik di kawasan, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengancam stabilitas regional dan mengganggu arus perdagangan maritim global.

Tabel 1. Cadangan Laut China Selatan menurut negara, tahun 2023

Negara

Cadangan terbukti dan terkira minyak (juta barel)

Cadangan terbukti dan terkira  gas alam (triliun kaki kubik)

Indonesia

44

1.1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun