Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Senior: Film Horor Mencekam Sabtu Malam

15 Januari 2016   09:29 Diperbarui: 15 Januari 2016   09:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Film Senior, terlihat logo Komik di layar(dokpri)

Penawaran istimewa untuk mengisi kosongnya waktu selepas kerja dan akhir pekan, kali ini Komik mengajak bolo bolo yang tentu saja movie freak untuk menikmati suguhan film dari negeri Siam, tentu saja tawaran spesial ini tak bisa di siakan, dan nobar pada tanggal 9 Januari 2016 di CGV blitz Grand Indonesia membuat saya berpikir betapa pentingnya sebuah promosi untuk mengenalkan negeri, dan itu telah dilakukan oleh awak dari film Senior yang datang langsung ke Jakarta untuk mempromosiakan film Senior, hebatnya lagi pemerintahan Thailand mendukung penuh promo film ini ke tanah air. Hal ini yang membuat saya tercenung, kapan pemerintah kita melakukan hal yang sama untuk film nasional.

Ya sudahlah kita tinggalin dulu hal itu, mari kita ikuti alur cerita dari film produksi M39 yang diproduseri oleh Mr Monton Arayangkoon dan disutradarai oleh Wisit Sasanatieng dan menampilkan bintang baru di jagad sinema negerinya Raja  Bhumibol Adulyadej, bintang baru bernama Jannine Parawei Weigel, dara blasteran Thailand-Jerman yang beradu akting dengan Pongsakorn Tosuwan. Sebelum film di putaran ada acara seru yaitu Meet and Greeting bintang dari film Senior, beruntung saya hadir sebagai Komiker sehingga bisa duduk paling depan dan membuat beberapa ABG yang datang melirik sirik karena posisi strategis untuk acara meet and greet, padahal mereka harus berdesak desakan untuk sekedar menyapa si Jannine.

Seusai seru seruan dengan fansnya di Indonesia, Jannine masuk studio 8, dan menyapa penggemarnya dan memuaskan mereka dengan melantukan sebuah tembang yang menjadi OST dari film Senior, suasana bioskop tambah heboh dengan acara swa poto bareng bareng dengan Adhiti eh Jannine ding hehehe, perlahan ruangan bioskop pun redup dan inilah adegan demi adegan film yang mampu mengaduk ngaduk emosi penonton, seramnya dapat dan sejujurnya film horor Thailand boleh juga nih,suer deh dan bila apple to apple diadu dengan horor film nasional rasanya film horor kita setingkat dibawah film horor Thailand.

Di menit menit awal adegan film senior mampu memompa adrenaline penonton, suasana gedung tua yang temaram dan hujan yang mengguyur serta jejak kaki dan ilustrasi musiknya yang membuat bulu kuduk merinding, membuka cerita awal film Senior, jeritan suara di balik dinding sebuah sekolah kesusteran Santa Maria. Tersebutlah sebuah nama dari siswi yang sering dipanggil Mon padahal namanya Adhiti yang mampu membaui kehadiran arwah, 'keistimewaan' ini malah membuat kesimpulan teman sekelasnya bahwa Mon adalah siswa gila. Hadir pula sosok arwah penasaran dari kurun lima puluh tahun lalu bernama Senior yang mati penasaran karena tidak tahu siapa yang membunuhnya.

Meski berbalut horor, namun sutradara cukup jeli memasukan unsur thriller, drama, komedi dan juga romantisme, kekalutan Senior yang ingin tahu kenapa ia terbunuh perlahan lahan mulai tersingkap, dengan alur maju mundur, film Senior menawarkan teka teki siapa pembunuh Senior di tahun lampau saat partner dunia nyata yaitu Mon justru belum lahir, penonton menduga bahwa biang kematian Senior adalah rekayasa pengacara serakah Praphan, namun semua itu meleset saudara saudara, dari sekian kemungkinan ternyata di akhir cerita bukan pengacara Praphan yang menewaskan Senior.

Cerita di film ini seakan bertumpuk dan tidak satu fokus cerita, ada cerita bersayap yang menjadi bumbu, tentang kisah keseharian Mon atau Adhiti yang harus kehilangan sahabat baiknya Ant yang labil karena sering di bully karena di tenggarai berbuat affair dengan guru Kimia, sialnya lagi ternyata Mon akhirnya hamil oleh si guru namun ternyata tak di akui oleh si guru dan jalan pintas di tempuh, Ant bunuh diri dan menghantui guru kimia yang cabul itu.

Di akhir cerita, akhirnya penonton tahu bahwa yang membunuh Senior adalah dokter Sanner yang tak ingin ada orang tahu cerita di balik istana yang melibatkan ia, pengacara Praphan dan juga puteri raja serta suster yang melahirkan anak dokter yang di sebut bayi Daeng yang setelah dewasa menjadi kepala sekolah kesusteran Santa Maria di mana Mon bersekolah. Film di tutup dengan jatuhnya dokter Sanner dari menara sekolah setelah ia gagal menghabisi Mon, setelah itu ia pun berpisah dengan arwah Senior.

Film Senior menurut saya cukup meneror penonton dengan penggambaran setan-setan yang bergentayangan, ilustrasi musiknya pun membuat kuduk merinding, bila dibandingkan dengan film horor lokal, Senior kayaknya lebih unggul, ini yang menjadi tantangan bagi para sineas tanah air yang menggarap film horor lokal. Akhirnya saya bersyukur bisa nonton bareng sama teman-teman Komik. Rekomen deh bro untuk yang suka film horor.


Pemain film Senior dan juga produser film(dokpri)

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun