Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menyelaraskan Adab Makan Ala Rasul dengan Mindful Eating Saat Sahur & Berbuka

10 Maret 2025   23:24 Diperbarui: 11 Maret 2025   00:28 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan yang sehat menopang  kecukupan gizi saat berpuasa(dokpri)

Dalam setiap peradaban, tentang cara makan, bahan makanan hingga dampak dari makanan, selalu menjadi kajian yang menarik. Sejatinya makanan adalah alat deteksi paling dekat, untuk mengetahui apa dan bagai mana peradaban itu ada.

Di era kekinian, makan bukan melulu tentang memasukan makanan ke dalam mulut, kemudian mengunyahnya dan menelannya.Di lansir kompas.com, mengutip Harvard.edu, mindful eating adala pola makan yang melibatkan kesadaran penuh saat makan.

Dalam artian saat kita melahap makanan, tentu memperhatikan tentang jenis makanan, serta kuantitas makanan yang masuk ke mulut. Disebutkan bahwa mindful eating melibatkan emosi, serta paham apakah makanan yang di konsumsi menyehatkan bagi tubuh.

Sebagai agama yang bernafaskan rahmatan lil alamin, Islam tak hanya menyoroti hal hal besar seperti cara tata kelola negara, bermuamalah dengan cara yang syar'i, konsep Islam mengatur juga tentang adab makanan dan memperlakukan makanan agar tidak mubazir alias sia sia.

Nabi Muhammad sejatinya role mode untuk beragam aspek kehidupan, dari beliau pula seyogyanya kita mampu menduplikasi perbuatan serta perilaku kehidupan. Sudah 10 hari berpuasa, apakah kita telah menerapkan mindful eating, atau selaras menerapkan adab Rasul terhadap makanan dan minuman ketika Ramadan berlangsung.

Bulan Ramadan identik dengan kegiatan makan dan minum, puasa di sebut sebut memiliki aspek yang baik bagi kesehatan, di tinjau sudut fisik(jismiyah),mental(nafsiyah) hingga spiritual(ruhiyah). Yuk saatnya cerdas memilah dan memilih makanan ketika berpuasa,sehingga sebulan penuh puasa, jauh dari mokel alias tak berpuasa, badan sehat serta keimanan kian meningkat.

Kurang lebih lima belas jam berpuasa,waktu yang membahagiakan adalah saat berbuka, iklim Indonesia yang tropis dan pohon kurma bukanlah tanaman yang populer di tanam di negeri ini, sehingga kultur berbuka dengan kurma tak semeriah di kawasan Timur Tengah.

Nabi Muhammad, biasanya berbuka dengan kurma dan air putih. Meski tradisi makan kurma tak sekuat seperti kawasan Timur Tengah, kehadiran buah favorit Rasul saat bulan puasa, permintaannya meningkat pesat. Di negeri kita justru hidangan saat berbuka, paling femes adalah gorengan.

Gorengan menjadi menu favorit saat berbuka(dokpri)
Gorengan menjadi menu favorit saat berbuka(dokpri)

Sepertinya kehadiran gorengan selalu berada di top level dalam klasemen penganan ketika berbuka, jauh di atas bubur sumsum,kolak dan es kelapa muda. Nikmatnya gorengan memberikan pendar kebahagiaan, jutaan yang berpuasa terpuaskan.

Namun jangan sampai kalap ketika waktu berbuka, gorengan di sikat nyaris tak bersisa, tekstur garing,renyah dan gurih membuat semua jatuh cinta kepada gorengan. Namun perlu di ingat, jangan mengkonsumsi gorengan secara berlebihan ya gaaes. Sangat mungkin gorengan yang kita konsumsi, di gorengnya dengan menggunakan minyak secara berulang kali.

Minyak goreng bila digunakan secara berulang, akan rusak dan menghasilkan radikal bebas, minyak mengalami oksidasi dan hadirnya zat sisa. Yup ini yang perlu diperhatikan ya,selain itu bila dikonsumsi berlebih, gorengan meningkatkan kolesterol, meningkatkan asupan lemak secara drastis. Jadi tetap berhati hati ya mengkonsumsi gorengan, suka boleh tapi jangan berlebih ya.

Dalam beberapa riwayat hadist, Nabi Muhammad memiliki makanan favorit, tidak hanya satu lho karena ada beberapa makanan yang di sukai Rasul, makanan tersebut adalah daging kambing,madu,kurma, roti gandum,buah zaitun, buah delima, anggur,keju, pisang dan jahe.

Menu berbuka dengan olahan daging kambing patut di coba(dokpri)
Menu berbuka dengan olahan daging kambing patut di coba(dokpri)

Kombinasi antara protein hewani serta di perkaya dengan asupan buah buahan. Ada juga madu, inilah pentingnya mengkonsumsi makanan dari bahan bahan yang sehat serta seimbang. Memilih makanan sehat atau juga menentukan pilihan ke makanan tidak sehat, merupakan opsi individu.

Bisa jadi makanan yang viral, dengan tampilan wah dan enak dilihat, bikin ngiler ketika dipandang, namun bila dikonsumsi malah tidak sehat, terlalu banyak gula saat proses pembuatannya. Inilah mengapa menjaga asupan makanan sangat di perlukan.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menyebutkan penderita Diabetes Mellitus di negeri tercinta mencapai 19,5 juta jiwa, di prediksi ketika Indonesia genap satu abad di tahun 2045, penderita diabetes mencapai angka 29,5juta jiwa. Selain itu penganan bercita rasa manis yang banyak di sukai, menyimpan bom waktu bertambahnya penderita diabetes.

Apapun plihan makanan maupun minuman, dalam takaran wajar memiliki manfaat, namun apapun yang berlebih memang akan memberi efek buruk bagi kesehatan dan tubuh kita. Tetap semangat berpuasa ya dan menerapkan mindful eating secara proposional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun