Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Boros Nay Cermat Yay Trik Keren Kelola Keuangan Saat Ramadan

18 April 2021   21:15 Diperbarui: 18 April 2021   21:39 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Ramadan saatnya jeli atur keuangan(dokpri)

 

Hampir sepekan Ramadan bergulir, bagaiman puasanya lancar?Alhamdulillah jika dilancarkan berpuasa. Yang diperlukan saat bulan puasa selain kesiapan fisik adalah perilaku untuk mengatur keuangan, alih alih berhemat karena berpuasa, justru pos pengeluaran jadi membengkak. Disinilah pentingnya kita melakukan trik agar keuangan tidak ngos ngosan dan tentunya ketika di akhir Ramadan bebas dari hutang serta tagihan.

Patut disimak hasil survey yang dilakukan OVO Market Research Survey yang menyebutkan bahwa 4 dari 10 orang Indonesia melenceng dari perencanaan keuangan ketika Ramadan, adapun survey diadakan dengan melibatkan 469 responden yang tersebar di daerah Jabodetabek dan luar Jabodetabek.

Nah alih alih jadi orang yang melenceng ketika mengelola keuangan di bulan suci, lebih baik sih pengaturan keuangan lebih terencana dan terukur. Dalam tiga pekan kedepan menghadapi masa lebaran dimana seperti tahun tahun sebelumnya harga cenderung naik ketika adanya hari raya. Mengurus dompet agar tidak jebol adalah upaya yang bijak, saat ini Ramadan masih dalam suasana pandemi.

Nay banget deh berperilaku boros ketika bulan suci, apalagi saat ini Ramadan masih dibayangi adanya pandemi. Menurut Lembaga Penelitian Survey Meter bahwa di akhir Mei 2020 tingkat kecemasan dan depresi meningkat untuk penduduk Indonesia, 55 % mengalami gangguan kecemasan, 58 % mengalami gangguan depresi.

Simak juga cara yay agar tetap bisa survive dan mampu menyelamatkan keuangan, godaan terbesar saat Ramadan adalah kepengen belanja ini itu, apalagi buat para pekerja yang telah menanti nanti hadirnya Tunjangan Hari Raya yang kerap dianggap rezeki nompok dan dihabiskan secepat angin berhembus.

Tentukan Prioritas Keuangan

Ramadan dalam pandangan agama Islam adalah bulan yang suci, dimana perilaku baik akan diberi ganjaran berlipat dibandingkan dengan bulan bulan lain, mumpung ada reward langsung dari Allah maka saatnya untuk memberikan infaq terbaik di bulan suci.

Pos keuangan di bulan Ramadan bila memungkinkan lebih utama untuk sedekah dan juga berinfaq, menyitir Surat ke 2  ayat 2 di Al Quran, yang menyebut secara lugas bahwa" (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib , melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka.

Belum lengkap tunaikan puasa jika belum membayar zakat, nah inilah selayaknya menjadi prioritas keuangan, selain itu infak dan sedekah jangan lupa ya, tak akan miskin seseorang saat ia memberi. No one has ever become poor by giving more.

Jangan sampai terbolak balik deh untuk tentukan prioritas keuangan, duit habis justru membeli barang yang bukan pilihan utama untuk dibeli, malah barang yang sebenarnya diperlukan tapi malah terlupakan, ini sih namanya tanda bahaya,jangan heran akhirnya keuangan pun ambyar.Hati hati ya karena kita hidup bukan untuk hari ini saja lho.

Rencanakan Keuangan Saat Memasuki Ramadan

Bulan Ramadan selayaknya memang memerlukan kemampuan manejerial pengelolaan keuangan, sebuln penuh berpuasa sepertinya lebih ringan mengelola keuangan, namun justru itulah tantangan yang harus dihadapi. Perencanaan keuangan yang matang saat Ramadan perlu dilakukan. Acapkali saat berbelanja pun kecolongan, kok rasanya buah anggur terasa ranum di saat siang hari, dan kemudian ada dorongan untuk membelinya.

Namun apa daya ketika sore menjelang berbuka, justru si anggur nganggur nganggur saja karena tidak termakan, kadung sudah keluar uang dan ini contoh kecil tergiur untuk membeli namun malah dibiarkan begitu saja belanjaan tadi siang.

Kemarin uang masih ada segini, kok sekarang kurangnya jadi banyak banget, jangan buru buru nyalahin tuyul ho yang nyolong duit, kelemahan manusia adalah cepat lupa, trik agar sukses rencanakan keuangan adalah rajin mencatat keuangan. Bisa dengan cara manual dengan membuat buku kas harian dan mengisinya setiap hari sehingga pengeluaran mudah terdeteksi.

Atau juga mengunduh aplikasi pencatatan keuangan yang mampu membantu untuk pengeluaran dan pemasukan secara langsung di gawai sehingga pengeluaran tidak tercecer. Semakin rajin mencatat, kemungkinan untuk waspada dengan pengeluaran yang jor joran lebih terkontrol.

Senang dong dapat THR, ternyata tambahan penghasilan setahun sekali kaum pekerja bisa digunakan untuk perenacanaan keuangan jangka panjang lho. Reksadana pasar uang, tabungan, emas, deposito merupakan pilihan instrumen keuangan untuk dana darurat yang berasal dari THR yang kita sisihkan. Bisa kok memberlakukan tunjanga hari raya sebagai finansial goal, selain untuk dana darurat, hasil sisihan THR yang tak dihabiskan saat hari raya, bisa digunakan untuk membayar ongkos naik haji misalnya.

Ada banyak cara merencanakan keuangan saat Ramadan, setiap orang memiliki cara unik agar uang tak habis begitu saja, penulis berdoa agar kita semua mampu mengelola keuangan secara bijak, jangan malah memble setelah hari raya, nggak banget deh punya hutang setelah lebaran karena jor joran saat bulan puasa dan merayakan lebaran.

Tak Mudah Tergoda Penawaran

20210418-185555-607c3dfd8ede480f2c098762.jpg
20210418-185555-607c3dfd8ede480f2c098762.jpg
Memilah dan memilih jangan cepat terlena rayuan diskon(dokpri)

Sulit memang lepas dari jaring iming iming penawaran yang mempromosikan barang barang dengan harga lebih murah, harga diskonan biasanya menggoda sehingga yang tadinya cuma cuci mata malah jadi beli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Ingat lho apakah memang perlu baju baru atau hanya sekedar dorongan hasrat sesaat namun nantinya akan menyesal.

Sebelum melakukan window shopping alangkah cek dulu isi lemari pakaian, apakah memang ada baju atau celana yang memang perlu dibeli secara prioritas. Saat ini konsumen bukan melulu digoda dengan barang barang yang dipajang di etalase toko atau mall, dirumah justru godaan window shopping justru lebih besar.

Eranya belanja daring memang menjadi hal keniscayaan, saat ini ketika gadget mampu menggantikan belanja secara offline. Bahkan trend belanja online pekan pertama Ramadan tahun ini meliputi produk makanan, perkakas, pakaian muslim.

Yang bikin mupeng adalah promo ongkos kirim, nah sebagai konsumen dan apalagi budget juga nggak banyak banyak banget, mesti lebih bijak untuk berbelanja. Ternyata kaum milenial mendominasi belanja online lho, di rentang usia 15-24 thun menjadi pasar utama pembelian daring dengan jumlah prosentase 34 %, disusul oleh kelompok usia 25-34 dengan prosentase 33 %, disusul oleh kelompok usia 35-44 yang berada di angka 19%.

Jeli juga lho bila melihat tawaran diskon, ada yang menawarkan banting harga 70 %, namun di sisi lain ada juga tulisan provokatif bahwa barang tersebut di diskon dengan angka 50 % + 20 %, jika mengacu jumlah akan terlihat sama sama di angka 70%, namun jika di hitung ulang, angka 50 %+20 % sebenarnya sedikit lebih mahal, inilah yang dinamakan trik penjualan.

Hindari lapar mata sehingga membuat khilaf belanja, perlu komitmen untuk diri sendiri dan tak memaksakan keinginan, bulan puasa melatih kita semua untuk mampu menahan lapar dan haus. Sebisa mungkin mengoptimalkan agar tak gampang goyah dengan tawaran diskon, jika pun harus berbelanja, sebaiknya memang benar benar perlu banget dengan barang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun