Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mereka yang Telah Membakar Paspor RI Ingin Kembali Pulang

11 Februari 2020   02:26 Diperbarui: 11 Februari 2020   02:31 6509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kombatan ISIS ketika menyerah,yang berasal dari Indonesia ingin kembali pulang ke tanah air(dok:suara jogja.id)

Teringat nasehat guru guru ngaji di kampung yang memberi wejangan, bercahayakan lampu petromak karena saat itu kampung penulis belum ada listrik, di sebuah masjid dekat rumah, nasehat yang tampaknya masih relevan untuk era kekinian, ada 3 nikmat yang mestinya perlu kita syukuri, nikmat Iman Islam, nikmat sehat serta nikmat kemerdekaan.

Maka bercerita tentang masa zaman Belanda atau dalam logat Sunda disebut Walanda, zaman penjajahan Jepang serta zaman kemerdekaan dimana Belanda pun ngotot ingin menguasai Indonesia sebagai negeri jajahan. Petuah guru ngaji itu terus membekas dan nikmat kemerdekaan adalah rahmat bagi bangsa Indonesia dan sepatutnyalah mencintai Indonesia sebagai tanah air.

Meski mungkin ada beberapa kekurangan di dalam pemerintahan, namun sebagai warga negara tentu hal ini tak lantas mencaci maki kekurangan bangsa Indonesia dan memunggungi tanah air. Hari hari belakangan ini ramai diberitakan bahwa kombatan ISIS yang berasal dari Indonesia yang ingin kembali ke tanah air.

Mereka yang sudah tega membakar paspor yang berlambang Garuda dan menyatakan bergabung dengan ISIS, entah apa yang merasuki mereka saat dengan dingin membakar pasport, apakah mereka tak pernah sedikit pun merenungi betapa anugerah sebagai warga negara Indonesia yang merdeka bukanlah hal main main.

Lagi pula kombatan ISIS asal Indonesia tentu berbeda dengan para pengungsi atau pun pencari suaka, setelah posisi ISIS terkepung, mereka yang kerap menganggap sistem pemerintahan Indonesia sebagai sebuah sistem thaghut, eh sekarang mereka merengek rengek minta ke Indonesia, enak benar dah pola pikir mereka.

Ada jutaan warga Indonesia yang setia, ada jutaan warga Indonesia yang rajin membayar pajak, mendukung tim merah putih dengan segenap jiwa raga, mungkin kehidupan sulit di negeri ini tapi kecintaan terhadap NKRI tak pernah padam, seharusnya pemerintah mempertimbangkan untuk menerima eks ISIS.

Pro kontra antara menerima atau menolak eks ISIS memang terjadi di masyarakat, dan yang paling berhak untuk memutuskan apakah mereka di terima kembali adalah hak pemerintah, namun dengan hadirnya mereka kembali, apakah sudah dikaji secara mendalam. Memang sih di sisi kemanusiaan sepertinya akan menjadi pertimbangan.

Berharap pemerintah tidak grasa grusu untuk memutuskan apakah eks ISIS ini layak kembali ke tanah air, dalam hal lain konstitusi kita meyebutkan bahwa warga negara punya hak untuk tidak kehilangan warga negara, etapi mereka juga tho yang tak menginginkan lagi sebagai warga negara Indonesia.

Setahu penulis, ISIS itu puun bukanlah sebuah bentuk negara, di Timur Tengah pun tak ada nama resmi sebuah negara bernama ISIS. Mereka yang mau bergabung dengan ISIS adalah orang orang yang kufur nikmat dengan negara yang berdaulat seperti Indonesia.

Semoga saja di Indonesia tetap menjaga perdamaian, apa yang telah disatukan oleh generasi pendiri bangsa, jangan tercerai berai, bahwa kita lahir, besar dan satu ketika berpulang di Indonesia merupakan takdir dari Sang Penentu Kehidupan.

Mari kita rawat persatuan dan kesatuan, meski berbeda bahasa, berbeda agama namun ada satu hal yang merekatkan kita sebagai bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun