Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Generasi Baby Boomers Menua Sudikah, Kaum Milenial Mewujudkan Kedaulatan Pangan

22 Mei 2019   22:44 Diperbarui: 22 Mei 2019   23:11 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Traktor melintasi jalanan,perlu inovasi teknologi di sektor pertanian(dokpri)

Namun apakah mereka menyukai pilihan profesi sebagai petani? Belum tentu juga sih mereka benar benar nggak ingin berkiprah di dunia pertanian. Sehebat hebatnya kita hidup namun kalau tidak ada ketersediaan pangan maka pastinya akan mendapat kesulitan jua.

Sudah saatnya kita jaga bersama kedaulatan pangan dengan melibatkan kaum milenial, bagaimana mereka mau terjun langsung sebagai petani dengan berbagai terobosan. Mereka yang kesehariannya tak bisa dilepaskan dari gadget, saatnya kini mengotimalkan smartphone bagi milenial untuk bisa berkiprah di sektor pertanian. Kementerian Pertanian saat ini pun sedang mewujudkan generasi milenial yang mampu menjadi sosok agropreneur dengan membentuk kelompok tani milenial.

Traktor melintasi jalanan,perlu inovasi teknologi di sektor pertanian(dokpri)
Traktor melintasi jalanan,perlu inovasi teknologi di sektor pertanian(dokpri)
Hebatnya lagi program pelaksanaan di mulai  dengan melibatkan seluruh provinsi dari Aceh hingga Papua dan membaginya dalam zona perkebunan jenis pertanian mulai tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sebuah langkah jitu mengingat memang kedaulatan pangan merupakan satu hal penting bagi negara seperti Indonesia, menarik minta kaum milenial untuk hadir di sektor pertanian dengan kapasitas dan keterampilan yang meningkat sehingga kapasitas petani menuju arah yang lebih modern.

Konsep pemenuhan pangan namun tetap memperhatikan produksi lokal merupakan kunci dari kedaulatan pangan dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan di kelola anak anak muda nan inovatif sehingga produk pangan pun mempunyai kualitas gizi terbaik. Sudah saatnya memang generasi milenial diberi porsi lebih besar agar kedaulatan pangan di nusantara tercapai.

Tantangan Dan Peluang Regenarasi Petani Di Indonesia

Pertanian Indonesia maju adalah keniscayaan tetapi itu pun perlu pengkajian yang lebih menyeluruh, regenarasi petani bisa berjalan jika ada kesamaan visi dari pemerintah dan juga para pelaku pertanian itu sendiri, mungkin saat ini tata kelola pertanian masih menggunakan cara cara konvensional sehingga hasil panen pun biasa biasa saja, dengan terobosan teknologi tepat guna, hasil panen lebih banyak dengan mempergunakan inovasi teknologi pertanian.


Saluran irigasi untuk mengairi persawahan(dokpri)
Saluran irigasi untuk mengairi persawahan(dokpri)
Indonesia yang saat ini mempunyai jumlah populasi penduduk di angka 265 juta tentunya memerlukan pasokan pangan yang besar dan itu semua di hasilkan dari tangan tangan kekar pak tani, kelembagaan pertanian harus di perkuat, revolusi industri 4.0 pastinya masuk ke sektor pertanian, estafet pertanian saatnya berpindah ke generasi milenial. Biarlah para generasi Baby Boomers tiba saatnya rehat karena faktor usia, tak mungkin memaksakan tenaga mereka untuk terus menerus di sawah.

Perlu juga pemerintah sebagai regulator memetakan tantangan dan potensi pertanian secara skala nasional, kemandirian pangan bukan isapan jempol dan produk lokal menjadi raja di pasar domestik, jika terlambat untuk meregenarasi tenaga kerja di sektor pertanian, efeknya memang belum terasa sekarang, namun mungkin akan terasa lima atau sepuluh tahun mendatang. Saat ini bangsa tercinta sedang menyongsong bonus demografi dimana usia angkatan kerja begitu melimpah, inilah peluang sektor pertanian melakukan regenerasi.

Saat ini yang paling krusial di lakukan adalah pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai bobot kualitas mumpuni, sektor pertanian perlu juga melakukan pengembangan bibit tanaman unggulan yang nantinya menjadi komditas andalan dengan nilai keekonomian yang tinggi sehingga kesejahteraan petani pun otomatis meningkat.

Mau tidak mau petani era milenial harus mahfum juga literasi teknologi, teknologi pertanian berbasis internet memang klop dengan kesaharian milenial, memang tak mudah untuk mengubah tradisi pertanian yang masih tradisional menuju pertanian modern, namun biasanya para milenial ini memiliki rasa kepo yang tinggi sehingga rasa keingintahuan untuk bisa mengembangkan pertanian pun akan terjadi, kita akan melihat bahwa regenerasi petani terjadi jua di negeri ini.

Petani maju maka negara pun kuat, modernisasi pertanian memang penting namun hal yang paling dasar adalah menyiapkan juga petani petani milenial yang siap mencapai target swasembada pangan dan menjaga kedaulatan pangan di republik tercinta ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun