Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Miskin

22 Juli 2018   06:15 Diperbarui: 22 Juli 2018   07:37 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sering engkau di seminarkan dalam mewahnya ruangan hotel

Acapkali engkau populer saat pemungutan suara

Nama pun tersampir dalam gas dan beras

Miskin menjadi kalimat sakti untuk wujud peduli mereka di saat mencari suara

Setelah itu miskin pun akan tetap miskin hingga pemilu berikutnya

Mampukah si miskin bertahan sehari dengan uang 13 ribu rupiah

Entah kemana suara yang dulu membela si papa yang tersudut dalam kehidupan

Miskin hanya menjadi bahan orasi berapi api

setelah itu punah tanpa ada realisasi

Entah kemana menguapnya janji untuk kaum miskin

Hidup pun terasa susah dalam remang nestapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun