Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sauh Conmebol Kandas di Babak Perempat Final

12 Juli 2018   08:16 Diperbarui: 12 Juli 2018   08:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Uruguay di piala dunia 2018, langkah mereka tertahan di perempat final(sumber poto:fifaworldcupnews)

Piala dunia 2018 menyisakan cerita yang menyesakan bagi negara negara yang tergabung dalam federasi CONMEBOL , tak ada satupun negara dari Amerika Selatan ini mencicipi laga semifinal. Negara negara Eropa sukses membenamkan dua wakil negara latin di perempat final, slot semi final pun di isi oleh Kroasia, Belgia, Inggris dan Perancis. Sepanjang 21 perhelatan piala dunia dari tahun 1930 hingga 2018, wakil wakil CONMEBOL adalah pesaing utama dari federasi UEFA yang di huni negara negara Eropa.

Brasil menjadi tim tersukses dalam urusan juara piala dunia dengan torehan 5 gelar yang di raih pada tahun 1958,1962,1970,1994 dan 2002. Di ikuti Uruguay yang menjadi kampiun di edisi perdana piala dunia pada tahun 1930, kemudian Uruguay menambah pundi pundi juara dunia untuk kali kedua pada tahun 1950 setelah mempecundangi tuan rumah Brazil.

Argentina di tahun pertama ke ikut sertaannya di piala dunia tahun 1930 finish di urutan kedua, cukup lama tim Tango harus menunggu moment  juara, dan saat kebagian jadi tuan rumah pada tahun 1978, akhirnya gelar juara pun di raih setelah mengalahkan tim Oranye Belanda dengan skor 3-1. Dan di tahun 1986, Argentina mengulang sukses tahun 1978 dengan meraih juara pertama edisi piala dunia ke 13 yang di selenggarakan pada tahun 1986 di Meksiko.

Zone CONMEBOL Saingan Abadi Tim Negara Negara Eropa

Brasil saat sukses merengku gelar kelima di piala dunia 2002(Sumber poto:goal.com)
Brasil saat sukses merengku gelar kelima di piala dunia 2002(Sumber poto:goal.com)
CONMEBOL yang di dirikan pada 9 Juli 1916 merupakan federasi sepak bola untuk negara negara Amerika Selatan dan kini jumlah mereka mencapai 10 negara dan termasuk federasi dengan jumlah negara paling sedikit di banding 5 federasi sepak bola yang  tergabung dalam badan sepak bola dunia FIFA. 

Namun wakil wakil dari zone CONMEBOL merupakan pesaing kuat bagi tim Eropa. Jika putaran final piala dunia di gelar, di pastikan negara negara dari Amerika Latin akan menjadi salah satu favorit juara.

Dari negara negara Amerika Latin pula nama nama tenar pemain bola dengan kualitas terbaik dan mereka selalu di kenang sebagai pemain hebat dengan talenta luar biasa, Amerika Latin seakan tidak pernah bosan memunculkan pemain bintang dari generasi ke generasi, Pele, Careca, Dunga, Zico,Careca,Rivaldo, Diego Maradona, Mario Kempes, Carlos Tevez, James Rodriguez, Ronaldo, Neymar, Diego Godin, Lionel Messi, Arturo Vidal, Luis Suarez, Edinson Cavani adalah bintang bintang yang bertabur dari dekade lalu hingga masa kini yang berasal dari zone CONMEBOL.

Bahkan karier mereka pesat ketika bermain di daratan Eropa, dalam piala dunia setiap empat tahun sekali, negara negara Amerika Latin selalu punya kans untuk menjuarainya, terakhir negara Amerika Latin yang merebut gelar juara dunia adalah Brazil, dan gelar ini merupakan titel juara kali kelima yang di rebut Brazil dan terjadi saat benua Asia untuk kali pertama menggelar piala dunia dan saat itu tuan rumah di laksanakan di 2 negara berbeda yakni Jepang dan Korea Selatan di tahun 2002.

Sepanjang perhelatan piala dunia, persaingan antara zone CONMEBOL yang merupakan keterwakilan negara negara Amerika Selatan selalu bersaing dengan kekuatan zone UEFA yang beranggotakan negara negara benua biru Eropa.

Petaka Piala Dunia 2018 Saat Tim Amerika Selatan Gagal Finish Di Semi Final

Russia sebagai tuan rumah piala dunia dan 5 negara zone CONMEBOL hadir untuk menyemarakan meriahnya gelaran event empat tahunan yang hanya bisa di saingi oleh pelaksanaan Olimpiade, bahkan mungkin piala dunia lebih banyak di tonton di banding Olimpiade, sebagai catatan bahwa final piala dunia 2006 di Jerman yang mempertemukan tim Gli Azzuri Italia versus Perancis di saksikan oleh 715,1 juta penonton di seluruh dunia. Piala dunia memang penuh pesona, hanya perang dunia ke 2 saja bisa menghentikan gelaran piala dunia dan itu terjadi pada tahun 1942 dan 1946.

Namun untuk kali ini di tahun 2018, petaka datang untuk negara negara Amerika Latin, tak ada satu pun keterwakilan mereka di slot semi final, yup wakil terakhir CONMEBOL yakni Brasil dan Uruguay terhenti di babak perempat final, adalah Perancis dan Belgia yang menghentikan pergerakan negara negara Amerika Selatan untuk menapak lebih jauh sebagai kontestan semi finalis.

Kekuatan Eropa ternyata lebih mumpuni di banding skuad Amerika Selatan, Uruguay yang di gadang gadang mampu menahan Perancis ternyata harus takluk dengan skor 2-0, absennya Edinson Cavani berpengaruh terhadap penampilan Uruguay sehingga La Celeste pun harus tersisih dan menutup peluang menuju babak empat besar. Nasib sama pun terjadi pada pada tim yang berjuluk Selecao, Brasil. Tak di nyana mereka harus bertekuk lutut di hadapan tim Les Diables Rouges atau Setan Merah Belgia.

Neymar dan kawan kawan harus menunda mimpi babak semi final taktala kalah 2-1 melawan Belgia. Tim Setan Merah memang tampil trangginas untuk piala dunia kali ini, sampai babak perempat final dalam lima pertandingan di piala dunia 2018, Belgia mencatatkan gol ke gawang lawan sebanyak 14 kali atau di rata rata setiap pertandingan tim Rode Duivels menorehkan 2,8 gol. Dua gol Belgia yang di cetak Fernandinho dan De Bruyne mampu menghempaskan skuad Caraninha Brasil dari helatan piala dunia 2018 babak perempat final.

Rekap Kegagalan Tim Amerika Selatan Menuju Semi Final

Ternyata edisi ke 21 piala dunia bukanlah catatan kegagalan pertama tim tim Latin gagal berkiprah hingga semi final, dari edisi piala dunia sebelumnya, wakil dari zone CONMEBOL ini pernah takluk di fase fase awal sehingga mereka tak sempat mencicipi babak empat besar, Brasil pun yang selama perhelatan 88 tahun piala dunia yang tersukses dalam urusan memboyong piala dunia, mulai piala itu di sebut Jules Rimet Cup hingga berganti nama menjadi World Cup. Pernah mengalami saat saat tak bisa menapak ke babak semi final.

Di tahun 1934 saat edisi ke 2 piala dunia di gelar dan Italia menjadi tuan rumah, tim Samba hanya mencapai babak pertama dan takluk 3-1 melawan Spanyol dan juaranya adalah tuan rumah Italia. Hasil negatif saat negara negara Amerika Selatan gagal ke semi final terjadi lagi saat Inggris menjadi tuan rumah pada tahun 1966. Berjumlah 16 negara peserta dan Brasil menjadi juara bertahan namun harus rela tersingkir sebelum mencapai perempat final, Uruguay dan Argentina pun tak mampu meraih tiket ke semi final setelah takluk melawan tuan rumah 1-0. Nasib ngenes Uruguay pun sama saja, malah mereka di bekap Jerman(Barat) dengan skor 4-0.

Kegagalan negara negara Amerika Selatan mendekap satu tempat di semi final terjadi lagi di tahun 1982, turnamen yang di ikuti oleh 24 negara dan yang menjadi tuan rumah adalah Spanyol. Argentina yang merupakan juara bertahan bersama tiga wakil lainnya yakni Brasil, Peru dan Chili harus unjuk gigi melawan kekuatan Eropa.Namun sayang tim Tango dan Selecao hanya bisa tampil di putaran kedua, sedangkan wakil lainnya Peru dan Chili hanya bisa di fase grup setelah menjadi juru kunci grup.

Sejarah akan terulang begitulah pepatah kuno mengatakan, dan ini pun terjadi jua kepada tim tim wakil Amerika Selatan, saat Jerman menjadi tuan rumah pada tahun 2006 dan Brasiladalah juara bertahan, wakil Amerika Selatan yang terdiri dari Argentina, Brasil, Paraguay dan Ekuador harus kehilangan moment semi final. Paraguay hanya bisa tampil di fase grup setelah mencapai peringkat 3 di grup B dengan point 3, Ekuador maju ke babak kedua setelah menjadi runner up grup A di bawah Jerman, namun harus kandas di fase 16 besar setelah kalah dengan Inggris dengan skor 1-0.

Argentina kalah di perempat final oleh tuan rumah Jerman melalui adu pinalti, sedangkan tim Brasil dengan status juara bertahan harus terjegal langkah di perempat final setelah di bekap Les Blues Perancis 1-0. Dan di tahun 2018 saat ini, kembali wakil zone CONMEBOL harus meratap sedih karena mereka tak berhasil meraih tiket semi final. Membincang tim Amerika Latin memang seru tapi jangan sampai lupa nih Jangan Nonton Bola Tanpa Kacang Garuda. Yuk kita tonton keseruan bal balan empat tahunan dengan camilan kualitas dunia, yang menang ataupun kalah mah sudah biasa, pilihan untuk mengkonsumsi kacang Garuda saat pertandingan seru piala dunia itu baru luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun