Sosialisasi tindakan preventif terus dilakukan, agar masyarakat paham betul, dampak dan bagaimana penyebaran sang virus Covid-19. Kegiatan ini dilakukan ada yang melalui media online, cetak, spanduk, poster, pamlet, pengumuman di tempat ibadah-ibadah. Semua dilakukan agar masyarakat waspada dan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Tapi yang namanya masyarakat dengan berbagai macam karakter, ada yang siaga satu, ada yang waspada, ada yang ikuti perkembangan, ada yang biasa saja dan ada yang tidak tahu sama sekali. Semalam penulis sambil nganter istri yang kebetulan tenaga medis untuk piket di salah satu puskesmas di Kabupaten Brebes, mencoba tanya ke beberapa audien, dan pastinya tetap menjaga jarak aman. Dari sepuluh orang yang diajak ngobrol tentang Corona, 1 orang menjawab tahu dan melaksanakan himbauan, 3 orang menjawab tahu tapi tetap aktifitas biasa, 2 tahu tapi tidak paham dan 4 orang tidak tahu. Itu artinya masyarakat kita belum peka terhadap informasi dan kesadaran akan kesehatan masih sangat minim.
Penulis melihat aktivitas di media salah satu kenalan, yang kebetulan seorang aktivis Risang Rimbatmaja. Beliau begitu gencar melakukan sosialisasi dan pemahaman ke masyarakat tentang apa sic Corona, bagaimana penyebaran, apa akibatnya dan bagaimana tindakan preventif yang harus dilakukan masyarakat. Salah satu yang menarik penulis adalah kegiatan menempel poster bertuliskan Jaga Jarak Aman Minimal 1 Meter.Â
Penulis pun mencari beberapa referensi tentang ulasan tersebut dan inilah penjelasannya "(Social distancing) adalah ketika kita meminta orang-orang untuk setidaknya saling memberi jarak enam kaki (1,82 meter). Dan kamu mungkin bertanya kenapa enam kaki? Karena banyak bukti sains terkait penyakit pernapasan bahwa jarak itu adalah jarak terjauh saat droplet keluar saat bersin atau batuk," ucap Dr. Birx dalam video Gedung Putih, seperti dikutip Selasa (18/3/2020), dari liputan6.com
Ternyata inilah alasan sosialisasi tindakan preventif Covid-19 dengan menjaga jarak aman. Jadi kalau ideal itu 2 (dua) meter, tapi minimal 1 (satu) meter juga bisa. 2 meter kan bersinnya orang Eropa yang tinggi dan besar tapi kalau orang Indonesia yang ukuran tubuhnya lebih kecil, mungkin satu meter sudah jangkauan yang aman. Jadi buat para pembaca inilah yang penulis pahami tentang menjaga jarak aman saat Social Distancing. Ayo mulai sekarang jaga jarak Aman anda saat berhadapan dengan orang lain, karena semua berpeluang jadi penyebar dan terpapar. Ini hanyalah Ikhtiar yang dilakukan manusia untuk urusan bumi, selanjutnya adalah urusan langit dengan berdoa kepada Allah supaya Covid-19 segera berlalu dan dunia aman kembali.
KBC-04