Mohon tunggu...
Ervina T
Ervina T Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang pekerja keras yang tinggal dihotel prodeo akibat ulah mafia hukum.., dan saya tetap tegar serta tak akan menyerah menghadapi situasi yang telah memporak porandakan kehidupan saya dan keluarga karena saya percaya ,bila Tuhan bersama kita siapa yang akan sanggup melawan kita...!!!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mafia Hukum

10 Mei 2013   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:48 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Medan. 7 May 2013

Saat ini aku telah menjalani masa tahanan sebagai tersangka selama 37 hari.

Menjadi seorang tahanan yang "dicampakkan" secara paksa setelah diperiksa selama 12 jam kedalam sebuah sel para tersangka pembunuh, Bandar dan pengguna narkoba serta tahanan penjahat wanita lainnya tidaklah pernah terbersit dibenakku.

Blok A dimana aku dijebloskan ini sedemikian padatnya, para tahanan dengan segala posisi mereka, duduk, tiduran maupun yang berdiri hampir memenuhi seluruh bagian dan lantai ruangan. Beberapa diantara mereka selintas kulihat  menyeringai menatap tajam ketika aku terpaksa memasuki ruangan yang pengap dan bau ini.

Atas instruksi seseorang sebagaimana lazimnya ritual sel tahanan, aku diharuskan untuk melapor pada "ketua", maka dengan sangat berhati hati aku melangkahkan kaki diantara tubuh para tahanan diruangan yang penuh sesak ini dan menuju ke sudut ruangan dimana sang Ketua bersantai untuk diintrogasinya.

Sel tahanan wanita yang berukuran 5x12 mtr berbentuk kerangkeng berlapis dengan penerangan seadanya dan ventilasi serta sirkulasi udara yang sangat buruk membuat didalam sini terasa begitu pengap, hangat dan lengkap dengan aroma penjaranya. Terlihat disana sini berserakan ember ember cucian, kotak kotak kardus, tas dan bungkusan pakaian para tahanan serta kain kotor yang digantung. Kondisi seperti ini, praktis hanya menyisakan ruang 1x 2 meter untuk setiap tahanan didalamnya dan apabila aku tidak pandai menempatkan diri maka untuk merebahkan diri saja tak mungkin akan bisa kulakukan.

Pada dasarnya disini ada 2 Kamar mandi, akan tetapi satu diantaranya tak bisa dipergunakan lagi dan menurut cerita, beberapa waktu lalu kamar mandi itu menjadi TKP bunuh diri  seorang tahanan yang frustrasi berat dengan menggunakan kain celana panjang, oleh karena itu untuk menghindari hal yang sama terjadi lagi maka semua yang akan masuk tahanan tidak diperbolehkan memakai celana panjang seperti yang kupakai ketika itu dan harus digunting.

Sejak itu kamar mandi ini berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah yang menebar aroma yang sangat tak sedap dan menjadikannya sarang tikus, kecoa dan kuman lainnya.

Kamar mandi yang satunya lagi masih berfungsi tetapi dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, didalamnya tanpa lampu penerangan dan tidak memiliki MCK yang layak dengan fasilitas air tanah berwarna kuning yang bau, disini tidak ada closet jongkok apalagi closet duduk tetapi didalam situ hanya ada sebuah lubang untuk BAB dengan saluran buangannya yang sering tumpat dan meluapkan segala kotorannya  menggenangi permukaan  lantai dan menimbulkan rasa jijik.

Kamar mandi ini menjadi satu satunya fasilitas yang dipakai ber-ramai ramai untuk segala aktifitas seperti mencuci piring, mencuci baju, buang air kecil, buang air besar dan lain sebagainya. Dapat dibayangkan betapa ukuran kamar mandi yang begitu kecil dibandingkan dengan jumlah tahanan membuat kami terpaksa harus antri untuk mandi, cuci maupun atau bahkan harus buang air ber-sama.  Ruangan ini juga tidak berpintu dan persis bersebelahan dengan dinding sel penjahat pria yang terdapat lubang ventilasi besar sehingga praktis dapat melihat langsung setiap aktifitas didalamnya yang kerap menimbulkan keisengan dan usil para tahanan pria untuk mengintip kedalam dengan leluasa. Terus terang aku membutuhkan beberapa hari untuk bisa beradaptasi dengan suasana dan kondisi seperti ini. Aku bahkan tidak mandi selama 2 hari.. Akan tetapi aku tersadar, aku tidak boleh lemah dan dilemahkan oleh kondisi yang direkayasa orang. Tuhan tidak mencobai aku diluar kemampuanku, ibarat dalam setiap membuat masakan yang sedap kita harus mencampur semua bumbu yang ada secara bertahap dan pada waktu yang tepat. Dia saat ini memberi racikan bumbu dalam kehidupanku didalam penjara dan aku yakin agar pada waktunya nanti sesuatu yang pasti indah akan aku nikmati bersama keluarga.

Penjara adalah tempat di mana orang-orang dikurung dan dibatasi berbagai macam kebebasannya. Penjara adalah neraka dunia tempat dimana orang menanggung konsekwensi atas perbuatannya yang melanggar hukum. Disini selain kemerdekaan, harkat dan martabatnyapun dirampas, tidak jarang kita mendengar orang tahanan disiksa, diperkosa, dihina, ditendang, dibentak, diperas dan diperlakukan bagai binatang.

Penjara  merupakan suatu tempat yang menyeramkan sehingga ancaman penjara sangatlah menakutkan yang harus dan ingin dihindari oleh semua orang. Oleh karena itu sekarang ini dalam praktek terkesan upaya paksa yang bernama penahanan itu lebih dirasakan sebagai bahan untuk menaikkan bergaining position dari oknum pejabat yang berwenang, sehingga setiap kasus, pelakunya diancam atau harus ditahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun