Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Apa Saya Orang yang Membebani, Memaksakan, dan Membanggakan Diri?

19 April 2022   21:56 Diperbarui: 19 April 2022   22:13 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membumi, realistis

Dari jawaban-jawaban orang-orang yang saya tanya tersebut, ternyata mereka orang-orang yang realistis. Orang-orang tahu diri, mengukur diri, cerdas intelegensi dan personality.

Sudah tentu, mereka-mereka juga bukan golongan masyarakat yang.memiliki gaya hidup hedon. Pasalnya, antara mereka dengan keluarga di kampung juga nyambung. Tak berpikir kemewahan di Hari Raya, terpenting mereka dapat mudik dan bersilaturahmi langsung dengan orang tua dan sanak keluarga dan sanak saudara.

Indonesia seperti negara lain di dunia, rakyatnya sama-sama tergerus penderitaan akibat pandemi, tetapi menjelang mudik tahun ini, tetap saja ada masyarakat yang akan melakukan mudik, tujuannya bukan hanya bertemu orang tua dan keluarga. Tetapi banyak yang punya niat untuk pamer harta dan kemewahan agar dipandang menjadi orang yang hebat dan berhasil di kota.

Lebih dari itu, budaya reuni pun akan kembali semarak. Dan, dalam reuni segala jenis inilah, dijadikan tempat untuk pamer. Yah, reuni yang dibungkus dengan Halal bihalal, menjadi tradisi gaya hedon baru di +62. Pamer kekayaan, mobil baru, harta, jabatan dll.

Namun, dari kisah orang-orang yang saya tanya tentang rencana mudik tahun ini, ada hal yang dapat kita teladani. Sebagai manusia kita tidak membebani diri sendiri dan tidak untuk membanggakan diri sendiri. Tidak berbuat di luar batas kemampuan.

Jadilah manusia yang membumi. Realistis, rendah hati. Tidak menanggung sesuatu dengan susah-payah, atau memikul perkara yang menyusahkan diri sendiri, karena membanggakan diri tak sesuai kondisi.

Bila di negeri ini ada orang-orang sedang dan terus memaksakan diri  membuat sesuatu dan membanggakan diri tanpa mengukur diri, semoga mereka akan diberi petunjuk, hidayah di bulan yang penuh ampunan ini.

Mari, saya, kita, ambil bagian yang tak membebani diri, tak memaksakan diri, dan tak membanggakan diri. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun