Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

STy Minta Naturalisasi, Pemerintah Mengamini, Mau Prestasi tetapi Menyerah dengan Anak Bangsa Sendiri?

1 Desember 2021   14:46 Diperbarui: 1 Desember 2021   15:18 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW/Dokpri

Kasihan STy, dibebani target prestasi oleh PSSI, tetapi PSSI sendiri tak pernah tahu kualitas teknik dan speed para pemain yang mereka sodorkan ke STy. Sudah begitu, PSSI juga tak pernah tahu kualitas Intelegensi dan Personaliti para pemain timnas yang dipanggilnya. Pasalnya, hingga saat ini, PSSI tak pernah memiliki acuan standar pemain timnas. Tak pernah lahir standar baku pemain timnas ala PSSI.

Padahal sekelas Sekolah Sepak Bola saja, sudah ada yang menggunakan rapor pemain dengan standar TIPS (Teknik, intelegensi, Personaliti, dan Speed) untuk siswa yang dibinanya.

Sepanjang sejarah PSSI, saya mencatat, siapa pun pelatih timnas yang didaulat mengampu timnas, semuanya memakai standar pemain sendiri-sendiri.

Jadi, bila STy dibebani target prestasi untuk timnas adalah  kurang masuk akal, sebab  masalah TIPS pemain timnas terkendala, padahal salah satu SSB di Indonesia saja sudah pakai rapor pemain dengan standar TIPS.

Karenanya tidak salah juga, bila ada pihak yang mengatakan bila sampai 40 tahun ke depan pun, timnas tak akan berprestasi, karena hadirnya STy sudah menguak kelemahan pemain timnas secara otomatis. STy merasakan langsung, melihat langsung, mengalami sendiri, betapa kusutnya persoalan pemain timnas Indonesia, karena PSSI tak pernah serius pada.pembinaan sepak bola akar rumput. 

PSSI tak pernah punya standar pemain timnas. PSSI pun mungkin tak punya data nilai TIPS pemain yang.dipanggil ke timnas.

Seharusnya, setiap pemain yang dipanggil ke timnas, ada data rapor pemain. Dan, minimal standar pemain yang layak masuk timnas, memiliki nilai Teknik (90), Intelegensi (90), Personaliti (90), dan Speed (90). Mustahil, pemain yang tak lulus Intelegensi dan Personaliti dapat masuk timnas. Mustahil pemain tak lulus Teknik dan Speed masuk timnas. Tetapi, faktanya, kini STy menghadapi pemain timnas yang rapor TIPSnya tak standar.

Sty menyerah, minta pemain naturalisasi?

Fakta bahwa kini STy menghadapi pemain timnas yang sebagian besar rapor TIPSnya belum lulus, maka STy pun menyerah. Menyerahnya STy, diiringi dengan upaya, meminta PSSI menaturalisasi beberapa pemain yang menjadi pilihannya.

PSSI dan publik sepak bola nasional wajib memahami, bahwa tekanan agar STy memberikan prestasi timnas, namun STy sangat menyadari siapa lawan-lawan Garuda, meski sekadar di Asia Tenggara untuk level Piala AFF yang tak masuk kalender FIFA, dan STy juga sangat menyadari kekuatan dan kelemahan pasukan Garuda yang diasuhnya karena para pemain timnas sudah terukur nilai rapor TIPSnya, maka STy pun BERTERIAK, meminta PSSI menaturalisasi pemain yang diincarnya.

Terang saja keinginan STy ini pun langsung menjadi polemik klasik di Indonesia. Warganet dan netizen menggunjing. Ada pihak yang sedih dan tak setuju. Ada pihak yang mendukung. Pokoknya menjadi polemik klasik bak makanan khas nusantara Gado-Gado atau Ketoprak atau lontong sayur, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun