Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih Asing Mengkritik dan Menyanggah Soal Timnas, Indonesia ke Mana?

21 September 2021   22:46 Diperbarui: 21 September 2021   23:21 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Instagram pribadinya STy mengucapkan:

"Terima kasih atas pertanyaan Coach Paul Munster. Mungkin saja Coach Paul bisa berpikir mengapa Evan dan Adam yang dipilih sebagai pemain tim nasional. Tetapi pemain-pemain tersebut sudah pernah gabung saat pertandingan di Dubai, jadi saya ingin melihat langsung dan cek kondisi pemain," tulis STy.

Dan melanjutkan:

"Kami, staf pelatih sudah memantau para pemain semenjak Piala Menpora dan Liga sampai pekan ketiga. Dengan adanya dua event yang kami ikuti, yaitu play-off dan Piala Asia U-23 maka kami memilih pemain untuk mempersiapkan kedua event tersebut termasuk mengikutsertakan pemain berusia U-23."

"Dan pemain yang terpilih saat ini bukan juga pemain yang akan bertanding lawan Taiwan, karena masih ada pemain aboard [dari luar negeri] yang bergabung. Sekali lagi terima kasih kepada Coach Paul atas pertanyaan dan masukannya. Juga saya sangat memahami posisi pelatih klub," Imbuh STy.

Belajar komunikasi ala mereka

Halo Indonesia, khususnya untuk para pelatih, bisa mencontoh cara mengkritik ala Milo maupun Munster dengan data dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.  Pun dapat merespon kritik dengan bijak dan cerdas seperti STy yang negaranya kini ranking 36 FIFA

Mustahil Milo, Munster, dan STy akan dapat memberikan kritik dan merespon kritik dengan berani, transparan, langsung, tak bersembunyi di balik orang lain, serta bijak, bila kompetensi kecerdasan intelektual dan emosinya tak mumpuni.

Sebab, menggeluti sepak bola bukan hanya melulu menyoal skill sepak bola. Harus cerdas semuanya. Teknik, Intelegensi, Personaliti, dan Speed (TIPS) karenanya, meski Milo, Munster, dan STy tak bertatap muka langsung dalam komunikasi kritik dan merespon kritik, tetapi melalui medsos dan media massa, tetap etis dan santun. Sangat nampak tingkat intelektualnya, kesantunannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun