Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peduli yang Ikhlas Membuat Nyaman

10 September 2021   11:39 Diperbarui: 10 September 2021   11:43 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Peduli yang Ikhlas
By Supartono JW
September.10092021

Peduli adalah mengindahkan memperhatikan dan menghiraukan
Sementara ikhlas itu
bersih hati dan tulus hati

Apakah aku, dan jiwa ragaku
menjadi bagian orang yang
peduli dan ikhlas
hingga membuat diri dan orang lain
merasa nyaman

Reff
Terima kasih Tuhan
Aku ada di sekeliling orang-orang
yang mau berbagi dan mendengar cerita
tuk meringankan beban

Terima kasih Tuhan
Aku ada di antara orang-orang
yang peduli dan ikhlas dalam setiap langkah kehidupan

(Ada di chanel YouTube: Supartono JW)

#####
Dari sebelum pandemi corona hadir ke bumi, dan kini virus corona sudah menjajah dunia dan Indonesia, namun sejatinya ada hal yang masa penjajahannya tak pernah dapat dihentikan, bahkan oleh bantuan vaksin sekalipun. 

Satu di antaranya adalah karakter dan sikap tak peduli. Baik sebelum dan sekarang masih pandemi corona, masih banyak ditemui orang-orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri, peduli kepada keluarganya sendiri, kelompoknya, golongannya, demi kepentingan-kepentingan mereka sendiri.

Ada orang yang nampak peduli, tetapi sekadar untuk kamulfase, mengelabui keadaan dan fakta sebenarnya, karena memang tujuannya untuk kepentingan dan keuntungan mereka sendiri.

Tetapi, tetap ada orang yang memiliki katakter dan sikap peduli yang ikhlas kepada siapa saja karena kepentingan dalam hidupnya di dunia, juga dalam rangka mencari ridho dan keuntungan untuk tabungan hidup yang kekal, di duniaNya, kelak.

Orang-orang yang memiliki katakter dan sikap peduli yang ikhlas, pun teridentifikasi di semua golongan kelompok sosial dan ekonominya. Orang yang secara takdir mengenyam kekayaan harta benda di dunia, tetap banyak yang memiliki karakter dan sikap peduli dan ikhlas, dengan tak miskin hati, terus berbagi kepada sesama.

Orang golongan menengah pun sama, tetap bersyukur dan tak miskin hati dengan apa yang diraih di dunia karena karakter dan sikap peduli yang ikhlas kepada sesama. Sementara, orang golongan tak mampu yang memiliki katakter dan sikap peduli, tetap akan mementingkan orang lain, bukan dengan harta dan bendanya, tetapi dengan kekuatan tenaga yang mereka mampu.

Bersyukur

Karenanya, bersyukurlah bila kita menjadi bagian orang yang memiliki karakter dan sikap peduli dan ikhlas, tidak akan pernah terhalang oleh status dan tembok kaya dan miskin. Sebab, memang masih sangat banyak orang yang kaya harta, tetapi miskin hati. Sebaliknya, di dunia ini juga tak kalah banyak, orang yang miskin harta, tetapi kaya hati.

Orang-orang berkarakter peduli dan ikhlas ada yang sudah bawaan dan bakat sejak lahir, ada yang dari pendidikan dan tradisi dalam keluarga yang terus dirawat dan dipupuk, ada yang didapat dari dunia pendidikan, pun banyak yang didapat dari sosialisasi dan komunitas dalam lingkungan masyarakat.

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan (peduli) dirinya dan orang lain tanpa pandang bulu, dengan dasar bersih hati dan tulus hati (Ikhlas).

Bersyukurlah bila dalam kehidupan kita di dunia, kita dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dengan ikhlas, yang pada akhirnya dapat senantiasa membikin diri kita nyawan ada di dalam atau lingkarannya.

Bila kita nyaman, maka kita akan segar, sehat jiwa (otak dan emosi) dan raga (badan) serta berasa sedap, sejuk, enak ada di dalamnya karena ada garansi kenyamanan yaitu keadaan yang nyaman,  menyegarkan, dan menyejukkan.

Dalam artikel sebelumnya, saya sudah menulis Berbagi Cerita meringankan beban bila kita sampaikan kepada orang yang tepat, di waktu, tempat, dan momentum yang tepat.

Bila kita ternyata berbagi cerita kepada orang yang peduli dan ikhlas, maka tentu kita akan merasakan kenyamanan dan ketentraman hati. Jadi, berbagi cerita kepada orang yang tepat meringankan beban, bertemu dan bercengjrama dengan orang yang peduli dan ikhlas, bikin suasana hati nyaman dan ada garansi kenyamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun