Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memilukan, Pemain Sepak Bola Brutal, Perlu PEPSI dan Suporter Perlu PESSI

8 September 2021   22:05 Diperbarui: 8 September 2021   22:13 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, insiden perilaku pemain sepak bola yang cenderung kasar dan brutal, sudah terjadi di berbagai belahan bumi ini baik dalam pertandingan lokal, domestik, mau pun internasional pada klub juga timnas.

Namun, khusus dalam sepak bola di Indonesia, kejadian permainan yang bisa dibilang kategori brutal (kejam, kurang ajar) memang seolah menjadi tradisi. 

Bahkan kebrutalan para pemain sepak bola, dapat terjadi antar sesama pemain atau pemain kepada wasit, hingga pemain ke suporter, suporter ke suporter, serta antar suporter.

Ironi di saat sepak bola baru bangkit

Sayangnya, tatkala sepak bola nasional yang terpuruk prestasinya sejak sebelum dan di saat pandemi corona, bahkan kompetisi sepak bola nasional juga baru direstui oleh seluruh stakeholder di Indonesia untuk bergulir, yaitu BRI Liga 1 juga baru memainkan pekan perdana. Ini malah ada aksi brutal pemain dalam ajang laga yang sekadar persahabatan, uji coba.

Meski tim yang bertanding beda kasta, namun laga persahabatan, sewajibnya berlangsung sesuai tajuk persahabatan. Tetapi entah karena dasar apa? Mungkin sekadar gengsi atau lainnya, laga persahabatan justru berlangsung dalam tensi tinggi. Padahal kedua tim malah baru pernah bertemu. Mustahil ada aroma balas dendam dan sebagainya.

Kejadian laga sepak bola brutal pun tak pelak mendapat sorotan dari semua pihak di Indonesia. Media massa, media sosial, hingga stakeholder terkait pun ramai memberitakan, membicarakan, dan prihatin atas insiden dalam laga antara AHHA PS Pati Atas Persiraja hingga videonya viral.

Dalam berbagai berita, PSSI, PT LIB, APPI, dan stakeholder lainnya sudah langsung turun tangan atas kejadian ini. Begitu pun dari pihak klub yang bertanding.

Kecerdasan otak dan emosi

Tapi, atas kejadian ini, berbagai pihak juga wajib waspada atas sikap dan perilaku para pemain yang lost control di lapangan. Sebab, bukan mustahil, peristiwa serupa akan terulang dan terjadi pada kompetisi resmi Liga1, Liga 2, Liga 3 dan turunannya.

Bila dalam situasi corona, dunia pendidikan Indonesia tambah terpuruk karena pembelajaran harus dilakukan secara daring. Lalu, para siswa/mahasiswa terdampak hingga lost learning, sepak bola nasional yang sudah lama libur pun jangan sampai membikin para pemain lost control.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun