Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asesmen Nasional, Bagaimana Persiapannya?

26 Agustus 2021   10:48 Diperbarui: 26 Agustus 2021   11:20 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atas masih banyaknya pihak yang salah tafsir hingga muncul kata bimbel, dan hal lain terkait AN ini, memberi gambaran bahwa sosialisasi tentang AN belum berhasil, sebab masih ada yang salah tafsir.

Sebagai program dan produk baru dalam dunia pendidikan Indonesia, saat AN belum begitu dipahami secara masif oleh para obyek yang akan melakukan AN, ini sangat mengkhawatirkan AN akan  terkendala saat pelaksanaan. Padahal, juga sudah ada kesadaran bahwa keberhasilan AN untuk memantik perubahan itu tergantung pada cara mengomunikasikan, mensosialisasikan, dan lainnya. 

Belum lagi, selama ini, tradisi di Indonesia, sangat lekat dengan budaya kambing hitam, pelabelan negatif dan lainnya terhadap program-program baru yang kemudian dianggap gagal atau persiapannya tak matang. Selain itu, budaya negatif, merasa paling benar, defensif dan tidak akan mau melakukan refleksi maupun perbaikan diri, meski salah atau gagal, juga menjadi nyanyian biasa dan menggema.

Oleh sebab itu, Kemendikbud Ristek, memang wajib merancang cara menyampaikan dan mengkomunikasi persiapan, proses, sosialisasi, hingga hasil AN dengan seefektif dan sebaik mungkin kepada obyek AN,  

AN mulai September, lho?

Sesuai program Kemendikbud Ristek  AN akan dilaksanakan perdana pada September sampai dengan Oktober 2021. pada 2021. Bahkan saya kutip dari laman Kemdikbud, 22 Januari 2021, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebut bahwa AN tetap perlu dilaksanakan. Kalau tidak, kita tidak bisa menghitung learning loss dan mengetahui mana saja sekolah-sekolah yang paling membutuhkan bantuan kita. Inilah yang diinginkan Kemendikbud dan DPR.

Selain itu, saya kutip dari Kompas.com Senin (23/8/2021) Kepala Badan Standarisasi, Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D menambahkan, AN akan dilaksanakan mengikuti kebijakan makro PPKM dan hanya akan dilaksanakan hanya di daerah yang sudah boleh melakukan pertemuan tatap muka terbatas.

Sementara pelaksanaan AN pada daerah yang diperbolehkan akan dimulai pada September minggu ke IV. Rencana jadwalnya, SMK: September minggu ke IV; Paket C/Ulya: September minggu ke IV; SMA/MA: September minggu ke V; SMP/MTs: Oktober minggu ke I; Paket B/Wustha: Oktober minggu ke I; SD/MI: November minggu ke II dan III; Paket A/Ula: November minggu ke II dan III,

Asesmen Nasional itu?

Kenyataan masih ada salah tafsir untuk praktik AN, sejatinya dalam laman Kemdikbud, sudah terjelaskan bahwa AN adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter), kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Ada tiga instrumen penilaian pada AN, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM  diikuti oleh peserta didik, dengan tujuan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun