Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ada Apa dengan Larangan Mudik, Wisata, KPK, dan TKA?

17 Mei 2021   09:25 Diperbarui: 17 Mei 2021   09:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang menyebut, mereka menggunakan pesawat Carter dari Guangzhou, dengan China Southern CZ 387. Dalam manifest, ada170 penumpang terdiri dari 158 WNA China dan 12 orang WNI.

Pembelaan, rakyat tak dianggap

Atas pemberitaan tersebut, kepada awak media, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, membenarkan peristiwa itu. Tetapi Adita menyangkal bahwa ratusan orang itu tidak menggunakan pesawat carter seperti yang dinarasikan dalam instagram yang viral.

Adita malah membongkar rahasia, bahwa mereka menggunakan penerbangan reguler yang membawa penumpang umum. Sebab,  penggunaan pesawat carter yang bawa TKA dari luar negeri sudah diberhentikan sejak 5 Mei 2021. Waduh. Bagaimana naskahnya itu? Sandiwaranya kacau, ya? Padahal, pesawat charter, bukannya baru dilarang oleh Jokowi pada 10 Mei.

Bukan hanya Adita yang bersuara dan salah. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto juga menyebut tidak ada pesawat carter yang masuk ke Bandara Soetta sejak Menhub Budi Karya Sumadi menutupnya dan menyebut WNA itu masuk RI menggunakan pesawat reguler.

Dari kejadian dan tanda-tanda tersebut, jelas dalam kasus khususnya menyoal WN China ini, gelisah dan protes rakyat Indonesia memang sudah tak dianggap. Jangankan dianggap, didengar pun tidak

Jujur, kasihan pihak yang dijadikan garda terdepan meloloskan WN China itu. Hanya dikorbankan jadi alat kepentingan.

Sandiwara tentang WN China pun, sepertinya mudah ditebak. Ada kontrak yang mustahil diingkari oleh pemerintah menyangkut TKA China, meski harus melawan kebijakannya sendiri melarang rakyat mudik. Apa sebenarnya yang sudah digadaikan oleh pemerintah RI kepada China?

Tanda lainnya, ada instrumen pemerintah yang seolah juga mencoba mengambil hati rakyat dengan tak melarang wisata lokal saat Idul Fitri, demi keseimbangan karena mudik di larang dan WN China bisa masuk RI melenggang.

Meski pada akhirnya, kebijakan wisata lokal akhurnya menonjok dirinya sendiri bagi yang bikin kebijakan. Ada rakyat yang meregang nyawa dengan cara tenggelem. Hampir semua lokasi wisata nusantara juga terjadi kerumunan, merepotkan sendiri pihak yang berwenang.

Sedih. mengapa rakyat terus yang dijadikan korban demi kepentingan karena  memang RI sudah digadaikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun