Saya sendiri mencatat, dari 25 pemain yang sudah dicoba STy, sementara baru ada 10 pemain yang mendekati standar pemain Timnas bila ukurannya Teknik, Intelegensi, Personaliti, dan Speed (TIPS), maka saya dapat menyebut mereka adalah Muhammad Adi Satryo (PG), Bagas Kaffa, Rizky Ridho, Komang Teguh, Pratama Arhan,Witan Sulaeman, Brylian Aldama, David Maulana, Beckham Putra Nugraha, dan Mochammad Supriadi.
Sementara, 15 pemain lain masih bermasalah terutama dalam hal teknik dan speed atau saya sebut skill individu.
Atas kondisi ini, rasanya berat bagi STy, dalam tempo singkat menyulap 15 pemain yang masih bermasalah dalam persoalan elementer atau dasar  bermain sepak bola.
Yakin, STy juga sangat merasakan, bagaiamana mungkin pemain seusia Timnas U-19 masih tak kualitas dalam persoalan elementer. Siapa yang salah? Siapa yang harus bertanggungjawab? Sehingga hanya untuk laga uji coba sebanyak 13 kali (di Thailand dan Kroasia) perlu waktu sejak Januari hingga September dan akan dilanjutkan Oktober dengan melanglang buana ke manca negara dan dengan biaya miliaran rupiah?
Persoalan elementer sebagian besar pemain Timnas U-19 yang kini ada di Kroasia dan memprihatinkan, serta masalah sepak bola Indonesia pada umumnya, nanti akan saya bahas dalam artikel berikutnya, tentunya dengan menghadirkan pendapat dan komentar praktisi lain agar bernas dan berimbang.