Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Merawat Kenangan Melalui Koleksi Kunci Kamar Hotel

22 Juli 2022   20:11 Diperbarui: 3 Agustus 2022   20:22 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian koleksi kartu kunci kamar hotel. Sumber: dokumentasi pribadi

Banyak cara menyimpan suatu kenangan dari setiap perjalanan wisata. Ada yang mengabadikannya lewat ratusan foto. Ada pula yang merawat kenangan itu dari suvenir yang dibeli di berbagai destinasi wisata. Lalu bagaimana mengingat pengalaman tinggal di hotel-hotel selama perjalanan? 

Sebagai traveller, atau sebut saja pejalan, saya kerap membeli berbagai suvenir untuk koleksi. Mulai dari magnet kulkas, postcard, shot glass dari Hard Rock Cafe, lonceng makan, hingga bir kaleng dari puluhan negara. Tetapi, kunci kamar hotel atau hotel key card? Tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Bahkan beberapa tahun lalu, ketika seorang teman meminta oleh-oleh berupa kartu kunci kamar hotel (hotel key card), saya langsung memberikan puluhan kartu yang rasanya tidak diperlukan lagi. Padahal belum tentu punya kesempatan kembali ke hotel yang sama itu.

Ide mulai mengoleksinya sejatinya mulai muncul setelah membaca ulasan Celestine Patterson, hotelier yang juga seorang Kompasianer yang aktif menulis seputar dunia perhotelan. Dan tentunya kembali teringat kolektor yang pernah saya hibahkan sebagian kartu-kartu itu. Lalu mengapa tidak ikut mengoleksinya saja?

Kunci kamar hotel adalah sebuah kartu akses ke kamar yang diberikan hotel ketika tamu check in. Masa berlaku kartu ini tentu saja sesuai dengan durasi tinggal di hotel tersebut. Begitu lewat masa check out, kartu tersebut dengan sendirinya tidak bisa digunakan lagi.

Pertanyaannya, apakah kartu kunci kamar hotel boleh dibawa pulang sebagai suvenir? 

Ikutan koleksi kunci kamar hotel. Sumber: dokumentasi pribadi
Ikutan koleksi kunci kamar hotel. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebagian besar jaringan hotel ternama di dunia masih membolehkan tamu-tamunya untuk membawa pulang kartu hotel setelah check out. Seperti misalnya, Marriot International, Hilton Hotels, Accor, InterContinental Hotel Group, Hyatt Hotels Corporation dan lain-lain.

Namun demikian, ada sebagian hotel yang mulai aktif menghimbau tamu-tamunya untuk meninggalkan kartu kunci kamar pada saat check out. Sebuah 'key drop box' yang biasanya terletak di dekat meja resepsionis pun disediakan.

Baca juga: Suka Souvenir?

Konon demi efisiensi dan ikut menjaga lingkungan hidup, hotel-hotel tersebut mulai menerapkan program 'recycle key card'. Kartu kunci kamar yang dikembalikan tamu sebelumnya akan digunakan kembali untuk tamu-tamu berikutnya.  

Beberapa contoh kartu hotel yang bisa dibawa pulang  sebagai suvenir. Sumber: dokumentasi pribadi
Beberapa contoh kartu hotel yang bisa dibawa pulang  sebagai suvenir. Sumber: dokumentasi pribadi
Dan jangan terkejut jika suatu saat Anda diwajibkan mengembalikan kartu hotel ketika check out. Tidak lagi sekedar himbauan. Bahkan di Indonesia, kabarnya sudah ada hotel yang membebankan biaya tertentu ke tamu yang tidak mengembalikan kartu hotel atau menghilangkannya.

Kebijakan yang hampir sama memang berlaku juga di beberapa negara di Asia. Namun, umumnya hanya terjadi di hotel kecil dan bukan bagian dari jaringan hotel internasional. Model kartu pun seringkali putih polos. Tanpa ada desain apapun.

Itu sebabnya, di hotel-hotel seperti ini yang saya sudah prediksi kejadian lanjutannya, saya pasti langsung mengembalikannya sebelum diminta. Lagipula, siapa yang mau mengoleksi kartu kamar yang polos tanpa nama hotel dan desain apapun di atasnya.

Daya tarik sebuah kartu kunci kamar sejatinya terletak pada desain kartu yang menarik. Dan tentunya ada nama hotel tersebut di situ. Coba lihat desain kartu dari Courtyard by Marriot! Sangat menarik bukan?

Kunci kamar hotel dari Hotel Courtyard yang menarik. Sumber: dokumentasi pribadi
Kunci kamar hotel dari Hotel Courtyard yang menarik. Sumber: dokumentasi pribadi
Tidak hanya desain kartu yang menarik. Tulisan di kartu tersebut pun langsung membuat setiap tamu tersenyum bahagia."Relax Like a Champ", mantap bukan? Atau bagaimana dengan ini, "You're Our MVP"? 

Jadi ingat penghargaan yang disematkan ke pemain terbaik di NBA, AS, yakni "Most Valuable Player" (MVP). Tak pelak lagi, kartu-kartu inipun menjadi suvenir yang indah.

Pada dasarnya, semua kunci kamar hotel akan selalu menjadi pengingat bahwa kita pernah menginap di hotel tersebut. Bahkan kartu dengan desain sederhana sekalipun. Apalagi deretan kartu dari hotel-hotel terkenal bertabur bintang.   

Sekian tahun yang lalu, saya beruntung sempat menginap di Palazzo Versace Hotel di Gold Coast - Australia. Penugasan menjadi Tour Leader dari grup korporat yang menjadi pemenang sebuah kompetisi yang diadakan Tourism Queensland yang akhirnya membawa saya ke hotel itu.

Kunci kamar hotel dari Palazzo Versace- Gold Coast yang menyimpan banyak kenangan. Sumber: dokumentasi pribadi
Kunci kamar hotel dari Palazzo Versace- Gold Coast yang menyimpan banyak kenangan. Sumber: dokumentasi pribadi
Beberapa koleksi di sini juga mengantar kenangan kembali ketika pernah menginap di hotel-hotel ternama lainnya di berbagai kota terkenal di dunia. Di antaranya, Beverly Hilton- Los Angeles, InterContinental Times Square- New York, NH Collection Grand Hotel Krasnapolsky- Amsterdam, dan lain-lain.

Meskipun sebagian besar VingCard tersebut sekilas sama, tetapi pada dasarnya ada sedikit perbedaan. O ya, nama VingCard sendiri merujuk ke merek Ving, yakni sistem keycard pertama di dunia yang ditemukan sebuah perusahaan asal Norwegia.

Dari berbagai hotel yang pernah saya tinggal, setidaknya terdapat tiga jenis kartu akses berbeda, yakni Magnetic Key Card (kartu dengan strip magnetik), Proximity Card dan Smart Card yang memasang chip seperti yang ada di kartu kredit saat ini.

Bagian belakang jenis kartu dengan strip magnetik. Sumber: dokumentasi pribadi
Bagian belakang jenis kartu dengan strip magnetik. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebetulnya ada satu lagi, yaitu kartu berlubang yang kondang dikenal sebagai "The Original VingCard". Namun, kartu dengan perforasi yang ditemukan Tor Sornes dari Norwegia pada tahun 1975 itu, kini sudah jarang ditemukan.

Yang paling populer tentu saja jenis Magnetic Key Card atau kartu dengan strip magnetik itu. Persis seperti mayoritas koleksi saya. Penggunaan kartu gesek ini pun sangat mudah. Ada slot di pintu yang berfungsi untuk menyisipkan kartu magnetik pada mesin pembaca.

Slot di pintu untuk memasukkan kartu jenis magentik. Sumber: www.page.mysoftinn.com
Slot di pintu untuk memasukkan kartu jenis magentik. Sumber: www.page.mysoftinn.com
Cukup masukkan kartu pada mesin tersebut agar data terbaca sebagaimana halnya pada kartu kredit. Ketika lampu sensor berwarna hijau atau terdengar bunyi berarti proses membuka pintu berhasil.

Bagaimana kalau merah? Ah, Anda belum beruntung. Ayo, balik lagi ke meja resepsionis untuk mengganti kartu yang baru atau kartu tersebut di-program kembali. Hehehe.

Sementara itu, beberapa koleksi kartu di atas sudah menggunakan metode yang lebih canggih. Inilah Proximity Card yang mulai banyak digunakan hotel-hotel internasional saat ini, antara lain Accor, Marriot International, NH Hotel Group, dan sebagainya.

Kartu proximity yang ada logo RFID. Sumber: dokumentasi pribadi
Kartu proximity yang ada logo RFID. Sumber: dokumentasi pribadi
Cara menggunakan kartu ini lebih mudah dari kartu magnetik. Anda cukup menempelkan bagian kartu yang ada label RFID (Radio Frequency Identification) yang berfungsi menyimpan data. Tidak perlu lagi menggesek seperti kartu magnetik.

Selain kedua kartu kunci kamar di atas, saya pun pernah menemukan kartu kamar hotel jenis Smart Card yang memasang sebuah chip di kartu. Contohnya, kartu kamar dari Double Tree - Milano. Lihat foto terlampir berikut.

Ada chip di kartu jenis smart card. Sumber: dokumentasi pribadi
Ada chip di kartu jenis smart card. Sumber: dokumentasi pribadi
Kembali ke koleksi kartu hotel di atas. Saya kadang tidak mengerti mengapa sebagian hotel tidak membolehkan tamunya menyimpan saja kunci kamar hotel setelah check out. Bukankah sangat bagus sebagai suvenir pengingat akan nama hotel tersebut?

Biaya produksi kartu kunci kamar hotel itu pun relatif sangat murah. Dan jelas hotel bisa memanfaatkan sisi depan kartu dengan memasang brand-nya. Sekalian promosi untuk merawat hubungan dengan pelanggan setia.

Kartu-kartu proximity dari beberapa hotel. Sumber: dokumentasi pribadi
Kartu-kartu proximity dari beberapa hotel. Sumber: dokumentasi pribadi

Seperti ketika hendak check out di suatu hotel dan saya pun bertanya soal kartu hotel, "May I have this room keycard as a souvenier?" 

Jawab resepsionis yang ramah itu, "Why not? You may keep it, but don't forget the name on the card. Come back and stay with us again!" Harusnya demikian bukan?

***

Kelapa Gading, 22 Juli 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

Semua foto adalah dokumentasi pribadi kecuali 1 foto slot di pintu untuk kartu magnetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun