Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berburu Kuliner di Kota Daeng

20 Desember 2021   16:53 Diperbarui: 28 April 2022   12:19 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coto Makassar. Sumber: dokumentasi pribadi & Hasil olah via Canva

Sop Konro Karebosi. Sumber: dokumentasi pribadi
Sop Konro Karebosi. Sumber: dokumentasi pribadi
Apakah hanya itu kuliner andalan Makassar? Tentu saja tidak. Selain makanan tradisional di atas, makanan olahan warga Tionghoa di kota ini pun telah lama ikut meramaikan budaya kuliner di kota ini. Misalnya, Pangsit Mie, Mie Goreng Siram dan Nasi Goreng Merah.

Mie Goreng Siram, misalnya, sangat terkenal di Makassar. Makanan bergaya Kwantong ini juga dikenal dengan nama Mie Titi. Tampilannya mirip Ifumie, yakni olahan mie kering yang disiram kuah kental. Rumah makan yang menyajikan mie goreng siram biasanya juga menawarkan Nasi Goreng Merah. Duo ini pun tidak kalah terkenal di Makassar.

Nasi Goreng Merah sendiri memang unik. Berbeda dari nasi goreng lain yang bisa Anda temukan di mana-mana. Persis dengan namanya, nasi goreng merah memiliki warna merah mencolok. Warna ini berasal dari saus tomat khas kota Makassar. Rasanya selangit!

Daftar "Must Eat Foods in Makassar" masih sangat panjang. Selain deretan kuliner juara di atas, masih banyak lainnya, antara lain Pallumara, Bandeng Bakar, dan Ayam Goreng Sulawesi yang banyak diburu pelanggan. Begitu pula aneka camilan lain, seperti Jalangkote, Gogos, Apang Paranggi, dan lain-lain.

Ayam Goreng Sulawesi yang terkenal. Sumber: dokumentasi pribadi
Ayam Goreng Sulawesi yang terkenal. Sumber: dokumentasi pribadi
Empat hari di kota ini, saya sekali lagi harus mengakui kehebatan Makassar dalam pentas kuliner nusantara. Pengakuan yang sama juga datang dari banyak wisatawan lainnya. Dan gegara wisata kuliner tiada henti ini pula, banyak wisatawan yang ketika check in di bandara Hasanuddin kerap diliputi kecemasan.

Oh, bukan takut akan kelebihan berat bagasi akibat terlalu banyak oleh-oleh yang dibeli. Bukan itu! Bukan hanya itu. Tetapi, melihat angka di timbangan koper bergerak naik seketika membuat cemas. Jangan-jangan berat tubuhnya pun sudah ikut melonjak. Astaga! Hahaha.

***

Kelapa Gading, 20 Desember 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

  1. Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.
  2. Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun