Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lima Tips Memilih Bisnis Waralaba

23 September 2021   08:30 Diperbarui: 24 September 2021   01:47 2901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Negeri Paman Sam, contohnya, Anda tentu kenal nama-nama tenar seperti McDonald's, KFC, Burger King, Pizza Hut, dan Starbucks. Dari Jepang ada Yoshinoya, Gyu-Kaku, Ippudo, dan lain-lain. Taiwan memiliki beberapa nama populer seperti Din Tai Fung, Shilin, dan Xing Fu Tang.

Gerai McDonald's tertua yang masih beroperasi di Downey-AS. Sumber: Bryan Hong/wikimedia
Gerai McDonald's tertua yang masih beroperasi di Downey-AS. Sumber: Bryan Hong/wikimedia
Begitu juga beberapa jenama kondang dari Singapura, Thailand, dan banyak lainnya. Sementara itu, banyak waralaba lokal yang tidak kalah berkibar. Di antaranya, Indomaret, Alfamart, Shop & Drive, Apotek K24, J'Co Donuts, Kopi Kenangan, Excelco, Kebab Baba Rafi, dan ratusan merek lainnya.

Dengan begitu banyaknya pilihan yang tersedia, calon pembeli waralaba harus jeli memilih bisnis waralaba yang paling sesuai dengannya. 

Nah, berdasarkan pengalaman sendiri mengelola sebuah bisnis waralaba, inilah beberapa point yang wajib Anda ketahui dengan baik, sebelum memutuskan memilihnya.

1) Franchisor 

Kredibilitas pemilik merek waralaba (Franchisor) sangat penting diketahui. Apakah ada 'Proven Track Record'? Bagaimana perusahaan yang dikelolanya sendiri? Bila perlu, kunjungi langsung salah satu gerainya yang beroperasi. Ketahui juga seperti apa pertumbuhan bisnisnya dari waktu ke waktu. 

Anda tentunya tidak akan membeli waralaba dari sebuah perusahaan yang meninggalkan jejak kegagalan di mana-mana, bukan? 

Esensi waralaba itu sendiri adalah mengkloning suatu kisah sukses dari sang Franchisor ke Franchisee. Termasuk mentransfer pengalaman panjangnya ke semua franchisee yang baru memulai.

Howard Schultz, ex CEO Starbucks, salah satu franchisor paling fenomenal di dunia. Sumber: Elaine Thompson /AP File/www.nbcnews.com
Howard Schultz, ex CEO Starbucks, salah satu franchisor paling fenomenal di dunia. Sumber: Elaine Thompson /AP File/www.nbcnews.com
Itu sebabnya, Pewaralaba terkenal biasanya sangat objektif. Tidak asal menjual waralabanya. Bahkan demi menjaga reputasinya, ada suatu seleksi ketat. Mereka seakan tidak lagi 'menjual' waralabanya, tetapi 'memilih' mitra bisnis yang sesuai.

2) Branding

Dalam bisnis, Brand (Merek) adalah segalanya. Jeff Bezos mengatakan, "A brand for a company is like a reputation for a person."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun