Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kreatif dengan Fotografi Refleksi

1 September 2021   10:38 Diperbarui: 1 September 2021   15:19 2409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Alhambra- Granada, Spanyol. Menara istana terpantul indah di sebuah kolam di tengah istana. Sumber: Dokumentasi pribadi

Danau St. Moritz di Swiss. Pantulan langit nan biru mempercantik refleksi di atas permukaan danau. Sumber: dokumentasi pribadi
Danau St. Moritz di Swiss. Pantulan langit nan biru mempercantik refleksi di atas permukaan danau. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah foto refleksi akan semakin menawan jika Anda beruntung mendapatkan langit nan biru. Pantulan langit di atas permukaan air menambah keindahan foto yang dihasilkan. Namun, bagi pemburu foto lanskap, warna langit yang berubah sudah menjadi bagian dari tantangan perburuan foto itu sendiri.

Ketika Anda tidak menemukan langit biru, maka ambil saja refleksi alam di sekitar subjek foto, tanpa memasukkan bagian langit yang putih ke dalam frame fotomu. Bisa dengan cara mendekat ke subjek foto tersebut atau cukup zoom in melalui lensa kameramu. 

Sebuah foto refleksi pun masih tetap sedap dipandang mata. Seperti foto 'Huc Bridge' berwarna merah di atas Danau Hoan Kiem di Hanoi.

Jembatan Merah di Danau Hoan Kiem- Hanoi. Refleksi dari jembatan dan pohon-pohon di sekitarnya tetap cantik, meskipun tidak ada langit di dalam frame. Sumber: dokumentasi pribadi
Jembatan Merah di Danau Hoan Kiem- Hanoi. Refleksi dari jembatan dan pohon-pohon di sekitarnya tetap cantik, meskipun tidak ada langit di dalam frame. Sumber: dokumentasi pribadi
Dengan cara yang hampir sama, penulis juga memotret Hallstatt Village- Austria tanpa memasukkan langit sedikitpun ke dalam foto berikut ini. Langit mendung dan cenderung datar tidak menarik bagi penulis. 

Jadi hanya memotret deretan rumah yang bersusun di tepi danau dengan latar belakang bukit yang sebagian masih diselimuti es. Masih tetap menarik, bukan? 

Foto rumah-rumah penduduk di Hallstatt tanpa langit di dalam frame. Sumber: dokumentasi pribadi
Foto rumah-rumah penduduk di Hallstatt tanpa langit di dalam frame. Sumber: dokumentasi pribadi
Bahkan dalam situasi yang lebih ekstrim, masih lebih baik tetap memotret daripada tidak sama sekali. Tidak peduli mendung kelabu menutupi langit. Lupakan juga kabut tebal yang hendak menyelimuti subjek fotomu. Fotoin saja! Suara halus ketika tombol shutter ditekan masih tetap terdengar merdu. :) :)

Setidaknya itu yang penulis lakukan ketika tiba di Eilean Donan Castle yang sangat terkenal di Skotlandia. Cuaca buruk saat itu memang membuat semangat untuk mengeluarkan kamera menurun drastis. Apalagi angin kencang serta udara yang dingin menggigit. Ah, rasanya pingin segera ke hotel.

Meskipun cuaca tidak mendukung, masih lebih baik memotret daripada tidak sama sekali. Sumber: dokumentasi pribadi
Meskipun cuaca tidak mendukung, masih lebih baik memotret daripada tidak sama sekali. Sumber: dokumentasi pribadi
Bukan hanya soal kondisi di lapangan yang membuat seorang fotografer harus cepat memutuskan. Pilihan komposisi pun kerap membuat seorang pemotret berada di zona keraguan. Sebut misalnya, aturan sepertiga (Rule of the Third) yang menyarankan untuk tidak menempatkan subjek foto atau garis horizon di tengah foto. 

Ada yang tetap konsisten mengikuti aturan komposisi ini. Ada pula yang lebih bebas merdeka mengikuti minatnya sendiri. Penulis sendiri termasuk di kelompok kedua. 

Ketika menemukan sebuah spot bagus untuk foto refleksi, yang menyajikan kedua sisi sama menarik, baik di atas maupun di bawah garis horizon, maka penulis tidak ragu membuat komposisi yang seimbang. Garis horizon pun tanpa ragu diletakkan persis di tengah foto. 

Dancing Houses- Damrak, Amsterdam jelang pagi. Tidak mengapa jika garis horizon harus di tengah. Sumber: dokumentasi pribadi
Dancing Houses- Damrak, Amsterdam jelang pagi. Tidak mengapa jika garis horizon harus di tengah. Sumber: dokumentasi pribadi
Dua foto terlampir menggambarkan pilihan penulis. Seperti foto refleksi dari deretan apartemen di kawasan Damrak- Amsterdam yang dikenal sebagai "Dancing Houses" (gambar di atas) dan sebuah foto menjelang malam dari Monumen Nasional alias Monas, seperti foto di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun