Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Burj al-Arab dan Mitos "Hotel Bintang Tujuh" di Dunia

23 Agustus 2021   16:15 Diperbarui: 26 Agustus 2021   17:37 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang berkumpul di Royal Penthouse Suite- Hotel President Wilson. Sumber: www.marriot.com

Desain hotel yang begitu menawan dirancang oleh arsitek Tom Wright dari WS Atkins PLC, salah satu perusahaan konsultan multidisiplin terbesar di Inggris. Sementara konstruksi hotel dikerjakan oleh Murray & Roberts, sebuah perusahaan konstruksi terkenal dari Afrika Selatan.

Pemilik Jumeirah Group, anak perusahaan Dubai Holding. Sumber: dokumentasi pribadi
Pemilik Jumeirah Group, anak perusahaan Dubai Holding. Sumber: dokumentasi pribadi

Arsitektur Burj al-Arab, yang mirip layar Dhow – perahu tradisional Arab, sangat spektakular. Desain itu tepat sekali menggambarkan transformasi Dubai dari sebuah kota kecil di Teluk Persia, melaju kencang menjadi sebuah metropolitan super modern.

Keindahan arsitektur plus popularitas Burj al-Arab yang akhirnya menempatkan hotel ini tidak saja sebagai hotel termewah di seluruh jazirah Arab, tetapi salah satu yang termewah di dunia. Burj al-Arab bahkan sudah dianggap sebagai salah satu ikon kota Dubai. Sama seperti Opera House di Sydney atau Eiffel Tower di Paris.

Upper mezzanine yang mewah. Sumber: www.thepinnaclelist.com
Upper mezzanine yang mewah. Sumber: www.thepinnaclelist.com
Tidak semua tamu yang datang ke hotel bakal menginap di sini. Mengingat harga kamarnya yang begitu mahal, maka banyak pengunjung yang datang ke hotel hanya mengambil paket makan yang ditawarkan. Setidaknya ikut mencicipi sedikit kemewahan yang ditawarkan Burj al-Arab.

Akan tetapi, tidak ada yang murah di hotel ini. Tarif makan dan minum di hotel ini sungguh menguras kocek. Paket High Tea di Sahn Eddar, salah satu restoran yang berlokasi di lantai satu, dibanderol seharga 590 AED atau sekitar 2.3 juta rupiah. Inilah paket yang diambil sebuah grup korporat yang penulis temani saat itu.


Sedangkan makan malam di Al Muntaha yang berada di lantai 27 Burj al-Arab dikenakan biaya sekitar 995 AED. Super mahal! 995 Dirham itu setara 3,9 juta rupiah. Harga paket makan bisa bervariasi di 6 restoran yang berada di hotel ini.

Walaupun kualitas makanan di resto-resto Burj al-Arab selalu menuai pujian. Bahkan beberapa di antaranya termasuk dalam deretan restoran terbaik di Dubai. Namun, yang dijual hotel ini sejatinya bukan hanya soal makanan. Begitu pula yang dicari pengunjung. Yang dijual dan dicari sesungguhnya adalah suatu pengalaman makan di hotel ini. Itulah sensasi yang dicari dan membuatnya makin mahal!

Status resmi hotel Burj al-Arab. Bintang Lima Berlian. Sumber: dokumentasi pribadi
Status resmi hotel Burj al-Arab. Bintang Lima Berlian. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebelum meninggalkan hotel, penulis masih mencari satu bukti lagi. Apakah Burj al-Arab memang berbintang 7. Sebuah plakat yang dipasang di dekat lobi akhirnya menjelaskan segalanya. 

Burj al-Arab sesungguhnya tidak pernah mengklaim hotelnya sebagai hotel berbintang tujuh. Persis seperti yang tertulis di plakat yang dianugerahkan oleh 'The American Academy of Hospitality Science’. Di situ jelas tertulis, “Five Star Diamond Award”. 

Betapa pun harus diakui, Burj al-Arab berada di level berbeda dibandingkan sebagian besar hotel berbintang lima berlian di dunia. Lain ceritanya dengan sebuah hotel di Guilin China. Meskipun hanya berbintang dua, tetapi hotel ini sungguh nekat memakai nama 'The Seven Star Hotel'. Setelah check-in, boleh jadi bintang-bintangnya segera berjatuhan. Satu demi satu. Ahaha. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun