Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

St Moritz, Destinasi Wisata Favorit Kaum Jetset Dunia

2 April 2021   17:08 Diperbarui: 3 April 2021   03:30 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau dan Kota St. Moritz, Swiss. Sumber: koleksi pribadi

Tidak percuma St. Moritz diberi julukan “Top of The World”. Tidak hanya St. Moritz merupakan salah satu kota tertinggi di Eropa, yakni pada ketinggian 1,856 meter di atas permukaan laut. Tetapi, dalam pengertian lain, kota ini memang telah menjadi destinasi tujuan wisata paling top bagi kalangan jetset Eropa dan selebritas dunia.

Mulai dari miliarder terkenal, anggota keluarga kerajaan ternama di Eropa, hingga super model kondang, semuanya memilih kota ini sebagai destinasi liburan mereka, khususnya di musim dingin. 

St. Moritz memang bukan kota berlibur biasa. Kota cantik ini diakui sebagai kota lahirnya wisata musim dingin di wilayah Alpen. Dan pernah dua kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.

Dengan sederet prestasi dan prestise yang dimilikinya, kota ini pun seakan identik dengan gaya hidup yang berkelas, penuh gengsi, chic dan elegan. Destinasi impian yang tepat bagi kalangan yang menyukai gaya hidup nan glamor.

Kota St. Moritz, yang berpenduduk sekitar 5,000 jiwa, terletak di tenggara Swiss, di lembah Engadina dan termasuk dalam Kanton Graubunden. Kota ini dapat dicapai dari berbagai kota besar di Swiss maupun kota lain di Eropa tengah. Baik dengan kereta api, bus atau mobil. Kota Davos, Zurich, Munich dan Milan relatif tidak terlalu jauh dari St. Moritz.

Panorama Danau St.Moritz dilihat dari Dorf. Sumber: koleksi pribadi
Panorama Danau St.Moritz dilihat dari Dorf. Sumber: koleksi pribadi
Meskipun tidak jauh, kalangan jetset boleh jadi merapat ke sini menggunakan Air Taxi Fight dari bandara terdekat, seperti Zurich atau Milan. Selanjutnya, mendarat di bandara Engadin, sebuah bandara kecil yang berada di atas ketinggian 1,707 meter dpl. Bandara ini hanya berjarak 5 km dari pusat kota St. Moritz.

St. Moritz memang kota pilihan yang indah dan romantis. Di samping adanya Sungai Inn dan Danau St. Moritz yang menghiasinya, kota ini juga dikelilingi oleh barisan puncak gunung Alpen yang indah. Meskipun St. Moritz juga selalu ramai di musim panas, tetapi reputasinya sebagai destinasi wisata musim dingin lebih diakui dunia.

Kota ini bahkan telah dua kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin, yakni pada tahun 1928 dan 1948. Kejuaraan Dunia Ski pun pernah beberapa kali diadakan di sini. Fasilitas untuk olahraga musim dingin di sini tergolong paling komplet.

Sejarah panjang St. Moritz sebagai destinasi wisata musim dingin telah berlangsung sejak tahun 1864. Adalah Johannes Badrutt (1819-1889), seorang hotelier yang membangun Kulm Hotel di St. Moritz dengan berani bertaruh dengan empat tamunya dari Inggris yang saat itu sedang berlibur musim panas di St. Moritz.

Hotel-hotel mewah di St.Moritz-Dorf. Sumber: koleksi pribadi
Hotel-hotel mewah di St.Moritz-Dorf. Sumber: koleksi pribadi
Badrutt berani menjanjikan kepada tamu-tamunya bahwa mereka akan tetap mendapatkan cahaya matahari yang hangat di tengah musim dingin di St. Moritz. Jika dia salah, maka Badrutt akan mengganti semua biaya perjalanan mereka dari London ke St. Moritz. 

Dan ternyata sang hotelier menang! Tamu-tamunya sangat puas. Dan kisah inipun beredar cepat di seantero Inggris.

St. Moritz memang memiliki sinar matahari rata-rata lebih dari 322 hari dalam setahun. Dan sejak itulah kota inipun meraih reputasi sebagai destinasi musim dingin yang menjanjikan. Pada tahun yang sama, kantor pariwisata pertama di Swiss pun dibuka di St. Moritz.

Kota ini dibagi menjadi dua wilayah, St. Moritz Bad dan St. Moritz Dorf. Kata Bad disini artinya Bath atau Spa. Wilayah ini dulunya memang lebih dikenal dengan sumber mata air mineral yang konon bisa menyembuhkan. Tradisi spa telah ada di kota ini selama berabad lalu.

Sedangkan Dorf artinya pedesaan. Saat ini dapat dikatakan bahwa St.Moritz Dorf lah yang menjadi pusat keramaian. Hotel-hotel berbintang 4--5 umumnya terletak di wilayah St. Moritz Dorf, di antaranya Schweizerhof, Kulm, Badrutt’s Palace, dan lain-lain.

Hotel Waldhaus am See, St.Moritz. Sumber: koleksi pribadi
Hotel Waldhaus am See, St.Moritz. Sumber: koleksi pribadi
Begitu pula berbagai toko dan butik ternama nan mahal semuanya berada di Dorf. Toko arloji Bucherer, jaringan toko arloji paling terkenal di Swiss, mempunyai toko yang cukup besar di sini. 

Berbagai koleksi arloji mewah dijual di sini. Dari merek buatan sendiri Bucherer hingga jenama ternama lainnya, seperti Baume & Mercier, Tag Heuer dan Rolex.

Bagaimana bagi yang berminat membeli tas, sepatu atau baju branded? 

Semua ini pun dengan mudah ditemukan di sini. Banyak butik top, seperti Bvlgari, Cartier, Gucci, Louis Vuitton, dan jenama kondang lainnya berderet di Via Serlas. Jalan terkenal di St. Moritz Dorf ini ibarat Rodeo Drive, sepotong jalan termasyhur di Beverly Hills, AS.

Kota ini telah lama disebut-sebut sebagai salah kota liburan musim dingin termahal di dunia. Barang-barang yang dijual juga umumnya sangat berkelas. Hotel-hotel juga memasang tarif selangit, apalagi pada saat musim dingin atau ski season.

Salah satu sudut danau yg indah. Sumber: koleksi pribadi
Salah satu sudut danau yg indah. Sumber: koleksi pribadi
Jangan tanya berapa tarif semalam di hotel-hotel paling top di St. Moritz. Misalnya, Suvretta House dan Badrutt’s Palace Hotel. Kedua hotel ini konon adalah hotel tempat menginap orang-orang terkenal. Suvretta terletak di sebelah barat St. Moritz yang juga dikenal sebagai kawasan paling eksklusif di kota ini.

Bagi yang senang main ski, St. Moritz sudah bak sorga! Nama-nama seperti Corviglia (2,486 mdpl), Corvatsch (3,451 mdpl) dan Diavolezza (2,978 mdpl) adalah nama-nama yang menjanjikan suatu pengalaman luar biasa bermain ski. Dan kalau belum mampu bermain ski, banyak kursus privat singkat yang tersedia di sini. Tarif kursus per jam sekitar CHF 110 atau Rp 1,697,000.

Namun, bagi yang tidak bermain ski pun, kota ini menyajikan panorama yang sungguh memesona dari danau St. Moritz. Dari berbagai sudut danau Anda akan mendapatkan suatu pemandangan nan elok dari kota ini dengan latar belakang pegunungan Alpen yang menawan. 

Sejatinya, kota St.Moritz kini telah menjadi destinasi wisata yang populer sepanjang tahun.

Danau St.Moritz dan St.Moritz-Bad. Sumber: koleksi pribadi
Danau St.Moritz dan St.Moritz-Bad. Sumber: koleksi pribadi
Danau St. Moritz hanya berukuran sekitar 0.78 km persegi. Sebuah danau mungil yang indah. Anda bahkan bisa berjalan kaki dari kawasan Bad ke wilayah Dorf. 

Di musim dingin permukaan danau membeku. Dan saat itulah, berbagai aktivitas musim dingin juga berlangsung di atas danau. Sedangkan di musim semi hingga musim gugur, pesona St. Moritz tidak kalah menawan.

Setiap bulan Januari sampai awal Februari adalah periode yang sibuk. Selain pertandingan Polo, di atas danau pun berlangsung pacuan kuda yang seru. Pacuan yang disebut “White Turf” ini telah berlangsung sejak tahun 1907. Saat itulah, kalangan super tajir datang ke sini untuk menikmati champagne sambil bertaruh pacuan kuda.

Meskipun St. Moritz lebih terkenal dengan deretan ski resort-nya yang sangat populer, tetapi kota ini juga memiliki beberapa objek wisata di dalam kota yang layak dikunjungi. Salah satu yang cukup populer adalah “The Leaning Tower”. Betul, namanya Menara Miring. Masih ingat Menara Miring lain di Italia?

Menara Miring St. Moritz. Sumber: koleksi pribadi
Menara Miring St. Moritz. Sumber: koleksi pribadi
Menara miring setinggi 33 meter ini berdiri sejak abad ke-12 dan kini merupakan salah satu simbol kota St. Moritz. Menara ini adalah satu-satunya yang tersisa dari Gereja St. Mauritius yang telah dirobohkan lebih dari 100 tahun lalu.

Selain itu, St. Moritz juga selalu dihubungkan dengan cerita rakyat Heidi of Switzerland” yang sangat terkenal dan kereta api legendaris “The Glacier Express yang menakjubkan!

Kalau ke St. Moritz tanpa tahu cerita tentang Heidi rasanya kurang lengkap. Cerita rakyat karya Johanna Spyri ini adalah cerita yang paling terkenal di daerah pegunungan Alpen. Dari Austria, Jerman sampai Swiss cerita ini sangat populer.

Kisah Heidi ini seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di kota St. Moritz, Zermatt, dan lain-lain. Heidi’s Hut (Gubuk Heidi), tempat yang dipakai membuat film Heidi, bahkan telah menjadi sebuah objek wisata di St. Moritz dan seluruh lembah Engadina pun disebut “Heidiland”.

Glacier Express- Swiss. Sumber: www.stmoritz.com
Glacier Express- Swiss. Sumber: www.stmoritz.com
Sementara itu, kisah The Glacier Express tidak kalah melegenda. Kereta api yang melayani rute romantis dari Zermatt ke St. Moritz atau sebaliknya ini disebut sebagai salah satu ‘keajaiban’ Swiss lainnya. Rute ini melewati berbagai hambatan alam yang luar biasa sulitnya.

Glacier Express bukanlah kereta cepat. Kereta ini lebih tepat disebut Panoramic Train, yaitu kereta untuk menikmati panorama indah. Zermatt – St. Moritz yang berjarak sekitar 290 km ditempuh dalam waktu 7.5 jam. Namun, perjalanan dengan kereta lambat ini memberikan suatu pengalaman yang sangat sensional.

Bayangkan, Anda naik kereta api yang melewati 291 jembatan, 91 terowongan dan pada perbedaan ketinggian yang sangat ekstrim. Rute bagian ke-3 dan ke-4, yakni mulai dari Andermatt – Chur dan Chur – St. Moritz, seperti yang penulis ikuti, adalah rute perjalanan terbaik yang tidak terlupakan.

Dari stasiun Andermatt yang berada di atas ketinggian 1,436 meter di atas permukaan laut (mdpl), sang legenda menanjak hingga ketinggian 2,034 mdpl di Oberalp Pass

Inilah titik tertinggi sepanjang perjalanan. Setelah itu, kereta menurun terus melalui lembah Rhine ke arah Chur pada ketinggian 585 mdpl. Titik terendah di rute ini.

Panorama khas dari atas kereta. Sumber: koleksi pribadi
Panorama khas dari atas kereta. Sumber: koleksi pribadi
Selanjutnya, Glacier Express kembali melaju menerobos Terowongan Albula pada ketinggian 1,789 mdpl dan masuk ke wilayah Upper Engadine. 

Dan perjalanan kereta ini pun berakhir di stasiun St. Moritz pada ketinggian 1,775 mdpl. Luar biasa, bukan? Bukan hanya keretanya yang keren, tetapi juga jalur kereta yang mencengangkan. Bagaimana Swiss mampu membangun rel kereta di medan yang sungguh menantang itu.

St. Moritz memang sangat menakjubkan. Dan andaikata Johannes Badrutt masih hidup, sang hotelier itu tidak perlu lagi bersusah payah meyakinkan wisatawan untuk berlibur ke St. Moritz di musim dingin. Kini St. Moritz telah menjadi salah satu destinasi favorit semua kalangan – dari selebritas kondang hingga wisatawan umumnya.

***
Kelapa Gading, 2 April 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Foto-foto adalah koleksi pribadi, kecuali 1 foto Glacier Express.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun