Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Palembang, Kotanya Wong Kito

8 Februari 2021   09:34 Diperbarui: 8 Februari 2021   10:42 3990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bundaran Air Mancur Palembang. Sumber: koleksi pribadi

Jembatan Ampera- Palembang. Sumber: koleksi pribadi
Jembatan Ampera- Palembang. Sumber: koleksi pribadi
Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) mulai dibangun tahun 1962 dengan biaya pembangunan yang diambil dari dana pampasan perang Jepang. Pada saat peresmiannya di tahun 1965, jembatan elok ini sempat menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

Menariknya, sesuai dengan desain konstruksi, awalnya bagian tengah jembatan bisa diangkat dengan peralatan mekanis. Kapal-kapal dengan ketinggian tertentu pun bisa melewatinya. Akan tetapi, sejak tahun 1970 aktivitas turun naik bagian jembatan sudah tidak dilakukan lagi.

Konon kabarnya Bung Karno mendapatkan inspirasi dari Tower Bridge, sebuah jembatan ternama di London yang dibangun tahun 1886. Bagian tengah jembatan indah itu memang bisa buka tutup. Bedanya, Tower Bridge masih tetap terawat dengan baik dan hingga kini masih bisa buka-tutup.

Masih di sekitar Jembatan Ampera dan Sungai Musi, ada beberapa objek wisata budaya dan sejarah yang layak dikunjungi, antara lain Benteng Kuto Besak, Masjid Agung Palembang dan Kampung Kapitan.

Perahu motor melaju di depan Benteng Kuto Besak. Sumber: koleksi pribadi
Perahu motor melaju di depan Benteng Kuto Besak. Sumber: koleksi pribadi
Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton dari abad ke 18 yang pernah menjadi pusat Kesultanan Palembang. Berbeda dengan sebagian besar benteng kuno di Indonesia, yang umumnya dibangun bangsa penjajah, baik Portugis maupun Belanda. Benteng Kuto Besak dibangun oleh Sultan Muhammad Bahauddin pada tahun 1780 dan selesai tahun 1797.

Benteng yang masih terlihat kokoh ini ini kini ditempati Kodam II Sriwijaya. Sedangkan area di depan benteng telah dibangun sebuah alun-alun yang menjadi tempat hiburan terbuka bagi masyarakat Palembang. Dari kawasan ini juga Anda bisa menikmati keindahan Sungai Musi serta pesona Jembatan Ampera, khususnya jelang sunset. 

Tidak jauh dari Benteng Kuto Besak atau hanya sekitar 300 meter, kita bisa mengagumi keindahan arsitektur Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa disebut Masjid Agung Palembang. Masih mau ikut, bukan? Yuk, jalan kaki saja ya.

Masjid Agung Palembang. Sumber: koleksi pribadi
Masjid Agung Palembang. Sumber: koleksi pribadi
Masjid berkapasitas 15,000 jamaah ini dibangun antara tahun 1738-1748 dengan gaya arsitektur campuran yang menawan. Ada pengaruh arsitektur Eropa, Tiongkok dan tentu saja arsitektur nusantara sendiri. Gaya arsitektur Eropa terdapat pada bentuk jendela masjid yang besar dan tinggi.

Sedangkan pengaruh arsitektur Tiongkok bisa dilihat pada bagian atap masjid utama. Pada bagian atap berbentuk limas itu terdapat jurai menyerupai tanduk kambing yang melengkung. Bentuk melengkung dan lancip adalah ciri khas bentuk atap klenteng.

Di depan Masjid Agung atau persis di ujung jalan menuju Jembatan Ampera, ada salah satu spot foto menarik. Apalagi bagi yang suka menabung koleksi foto instagrammable. Inilah Bundaran Air Mancur Palembang. Sebuah bundaran ikonik yang tampil layaknya Bundaran Tugu Selamat Datang di depan Hotel Indonesia Jakarta.

Bundaran Air Mancur Palembang. Sumber: koleksi pribadi
Bundaran Air Mancur Palembang. Sumber: koleksi pribadi
Palembang juga masih menyimpan sejarah lainnya yang tersembunyi di suatu kampung tua bernama Kampung Kapitan. Cara mencapainya bisa lewat darat maupun lewat sungai. Bagaimana kalau kita naik (perahu) getek? Dari dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) ada getek yang siap menyeberangkan kita ke Kampung Kapitan. Asyik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun