Mohon tunggu...
Tonny H Saragi Sitio
Tonny H Saragi Sitio Mohon Tunggu... Administrasi - Pencetus lokasi IKN Nusantara 0852 888 555 09

Berhasil Memprediksi Lokasi Ibukota Indonesia yang Baru 100 hari sebelum di umumkan oleh Presiden , Kompasiana edisi 13 Mei 2019 Judul Samboja layak dipertimbangankan jadi pilihan Ibukota Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Samboja Layak Dipertimbangkan Jadi Pilihan Ibu Kota Negara Republik Indonesia

13 Mei 2019   11:00 Diperbarui: 13 Mei 2019   11:01 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam Beberapa pekan ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sedang giat giatnya melakukan survey lokasi dalam upaya mencari lokasi terbaik untuk pemindahan ibukota Republik Indonesia kelak. 

Memang semuanya masih berproses dan masih akan melewati tahapan yang panjang walau sepertinya  tahapan tersebut hanya masalah waktu mengingat semua yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi hampir semua dapat di eksekusi apalagi melihat perbandingan anggota DPR di parlemen yang mendukung Presiden Jokowi menjadi mayoritas jumlahnya.

Dari beberapa aspek yang sering djadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi ibukota baru maka penulis menyarankan dan memprediksi lokasi yang sesuai untuk dijadikan ibukota adalah Propinsi Kalimantan Timur dengan beberapa keunggulan dibandingkan beberapa kandidat lain di propinsi  yang berbeda.

Dari kandidat yang pernah mengemuka di wilayah Propinsi Kalimantan Timur yakni Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Paser Penajam Utara penulis mengusulkan agar ibukota tsb kelak berada diperbatasan antara 2 kabupaten tersebut tepatnya di pertemuan atau persinggungan antara 3 kecamatan yakni kecamatan  sepaku di kabupaten Paser Penajam Utara dengan Kecamatan Samboja dan Kecamatan Loa Janan di Kabupaten Kutai Kertanegara. 

Lokasi ini berada disepanjang jalan lintas (jalan negara) antara kota balikpapan dan kota samarinda. Kecamatan Loa Janan berada di sisi utara dan kecamatan Samboja di sisi selatan jalan tsb. 

Jalan Tol yangsebentar lagi akan diresmikan pada bulan Mei 2019 ini juga melintasi kecamatan Samboja. Adalah lebih baik jika ibukota yang baru kelak tidak berbatasan langsung dengan kota Balikpapan dan samarinda karena kedua kota tersebut sudah cukup berkembang dan alangkah lebih baik membuka kota baru karena biaya hampir sama dan secara langsung juga membuka kutub perkembangan ekonomi yang baru. Jika dirasakan masih kurang luas dapat melibatkan Kecamatan Loa Kulu disebelah utara kecamatan Loa Janan.

Infrastruktur

Dilihat dari infrastruktur maka dari beberapa kandidat tersebut infrastruktur di Kalimantan Timur adalah paling memadai dimana sudah terdapat 2 buah bandara internasional di sekitar kandidat lokasi tersebut. Bandara yang dimaksud adalah bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Sepinggan Balikpapan yang pada tahun 2018 ini menempati bandara terbaik kedua di dunia dari segi pelayanan, fasilitas dan lain lain untuk kategori kapasitas 5 s/d 15 juta penumpang pertahun yang diberikan oleh  Airport council International (ACI) ; antaranews,maret 2018. Adapun jumlah penumpang tahun lalu di bandara SAMS lebih dari 10 juta penumpang dan sudah melayani rute domestik dan international yakni ke Singapura. Panjang landasan paju saat ini dari bandara SAMS masih 2500 meter dan mungkin masih penambahan untuk dapat menyamai atau melampaui panjang landasan paju di bandara Soekarno Hatta 3660 m, bandara Kualanamu 3.750m, Hang Nadim Batam 4.025 m dan Changi Singapore 4.000 m. Sedangkan bandara lain yang berdekatan adalah bandara Aji Pangeran Tumenggung  (AJI) Pranoto Samarinda yang memiliki landasan pacu sepanjang 2,250 m x 45 m yang sudah melayani penerbangan rutin ke Sabah dan Serawak di Malaysia serta Brunai dan Singapura yang masih sangat memungkinkan dikembangkan lagi. Dengan adanya dua bandara yang berjarak kurang dari 100 km dari lokasi ibukota kelak maka dapat diharapkan tidak akan terjadi over kapasitas dalam jangka pendek ini di kedua bandara tersebut dan biaya pengembangannya tidak terlalu membebani anggaran pemindahan ibukota yang kelak akan dilaksanakan. Keuntungan lainnya memiliki dua bandara yang berdekatan sekaligus, jika terjadi hambatan atau crowded di satu bandara maka ada alternatif lain yang siap digunakan.

Dari segi pelabuhan laut terdapat dua buah pelabuhan yang sudah melayani pelayaran kapal PELNI yakni pelabuhan Semayang di kota Balikpapan serta Pelabuhan Samarinda di kota samarinda. Kedua pelabuhan tersebut berada di dalam teluk sehingga relatif lebih aman dari gelombang dan abrasi air laut. Keduanya perlu dikembangkan dan dilengkapi dengan pelabuhan peti kemas dengan kapasitas yang memadai. Pelabuhan alternatif lain adalah pelabuhan Pondong di Paser Penajam utara yang lokasinya berada di teluk balikpapan yang berseberangan dengan pelabuhan Semayang. Jika menginginkan pelabuhan baru juga dapat dikembangkan seputar teluk balikpapan mengarah ke aliran sungai Wain.

Jalan toll yang sebentar lagi di resmikan menghubungkan Kota Samarinda di utara dan Kota Balikpapan di selatan akan dapat mempersingkat perjalanan darat yang semula 3 jam menjadi sekitar 1 jam dan seiring dengan perjalanan waktu harus dipersiapkan jalan toll baru dan alternatif moda transportasi darat yang lain supaya jangan mengulang kesalahan Kota Jakarta yang terlambat mengantisipasi akan hal tersebut.

Geo Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun