Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Lainnya - Ana Lapangan

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Ingin banyak belajar tentang Perkoperasian, Literasi Keuangan, Ekonomi, Bisnis dan Teknologi Digital*.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mungkin Beberapa Kebiasaan Ini yang Menghambat Suksesmu

7 Januari 2019   16:06 Diperbarui: 7 Januari 2019   16:14 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : successbefore30.co.id

Kata "sukses" memang bukanlah hal yang asing di telinga. Sering terdengar "aku sukses membuat ini", "dia sukses meraih itu", "kami sukses mencapai ini", "mereka sukses melakukan itu". 

Sukses memang menjadi impian dan harapan semua orang, baik secara pribadi maupun kelompok. Definisi sukses pun tidaklah mutlak sama bagi setiap orang. Hal itu bersifat relatif.  Masing-masing pribadi memiliki perspektifnya tersendiri mengenai sukses.

Ada sebagian orang yang menganggap sukses ialah sebuah goals atau tujuan yang akan dicapai, keberhasilan yang diraih, pencapaian besar dari sebuah usaha, visi yang terwujud, misi yang terselesaikan, cita-cita atau impian yang terwujud, merasa bahagia dan sejeahtera, dan sebagainya.

Namun dari beberapa tokoh mengatakan bahwa sukses merupakan sebuah perjalanan atau proses, dan bukanlah sebuah tujuan. Seperti yang pernah saya dengar yang dikatakan oleh seorang pengusaha dan politikus, Hary Tanoesuebidjo, dalam sebuah wawancara terhadap beliau berkaitan dengan dunia bisnis yang saya tonton di televisi.

Hal yang senada juga seperti yang dikatakan oleh mantan Rektor Universitas Nusa Cendana, Kupang-NTT, Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc. Ph.D dalam buku yang ditulis oleh Prof. Vincent Gaspersz dengan judul The Ultimate success strategi.

Bagi saya, sukses itu sederhana defenisinya. Yaitu seperti ketika saya berhasil menulis artikel ini, lalu saat ditayangkan di kompasiana muncul kata "sukses"....atau "Berhasil ditayangkan", dan saya merasa bahagia, puas dan bangga saat artikelnya dibaca oleh banyak orang.. hehehe :)J.

Jika dihubungkan dengan beberapa defenisi sukses tadi maka akan menjadi contoh atau ilustrasi seperti saya memiliki cita-cita atau impian menjadi seorang penulis professional. Dalam proses dan perjalanan menuju cita-cita tersebut saya semakin belajar menulis dan sukses menayangkannya di kompasiana. Proses tersebut berjalan kontinu hingga saya menjadi penulis professional.

Intinya bahwa sukses setiap orang itu berbeda-beda namun defenisinya tidak keluar dari konteks yang telah dibahas sebelumnya.

Jika saat ini, di awal tahun ini, ada yang mungkin sedang merencanakan sebuah tujuan suksesnya atau sementara berada dalam perjalanan atau proses menuju sukses, maka mungkin anda akan menghadapi dan mengalami beberapa hal ini.

Beberapa hal ini mungkin saja dapat menjadi penghambat kesuksesan anda. (Saya ambil contoh jika ingin sukses menulis rutin di kompasiana atau mungkin ingin menjadi penulis professional). 

Pertama, Menunggu Inspirasi
Menunggu datangnya inspirasi menjadi sebuah hambatan yang dapat memakan dan membuag-buang waktu.

Seperti halnya ketika memiliki impian menjadi seorang penulis profesional atau berpengalaman, namun tidak memiliki kebiasaan untuk menulis, menulis dan menulis. Melainkan selalu menunggu datangnya inspirasi barulah memulai menulis.

Kebiasaan ini seringkali saya alami hingga saat ini. Bukannya mencari insipirasi, malah menunggu inspirasi.

Kedua, Mengeluh
Kebiasaan mengeluh biasanya terjadi ketika kita banyak mengalami kendala, masalah dan tantangan-tantangan tertentu, baik itu pengaruh internal maupun eksternal. Perasaan mengeluh biasanya terjadi juga karena kurang atau tidak adanya pencapaian yang signifikan dari usaha yang dilakukan.

Ketiga, Membandingkan-bandingkan diri dengan orang lain.
Sikap ini hanya membuat seseorang berprasangka buruk dan iri hati terhadap orang lain yang memiliki pencapaian dan hasil yang lebih baik dari diri sendiri.

Keempat, Menunda-nunda atau menunggu waktu yang sempurna untuk memulai.
Kebiasaan inilah yang seringkali membuat seseorang kurang menghargai setiap waktu yang ia peroleh. Menunda-nunda hanya menghabiskan dan membuang-buang waktu yang berharga dan bernilai, yang mana waktu yang terbuang tersebut tidak bisa kembali lagi.

Seperti kata Omar Idn Al-Hali dalam buku The Ultimate Success Strategy, yang mengatakan "ada empat hal yang tidak dapat kembali : kata-kata yang terucapkan, anak panah yang terlepas, masa lalu dan kesempatan yang disia-siakan".  Perkataan tersebut memberi peringatan keras agar dapat mempergunakan setiap waktu dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

Kelima, Mencoba menyenangkan hati semua orang.
Memang menyenangkah hati orang lain bukanlah sebuah kesalahan, masalah dan larangan. Hal ini tentu menjadi harapan semua orang.

Namun perlu diingat bahwa jika satu-satunya motivasi utama dari sebuah usaha untuk meraih tujuan tertentu hanya demi memuaskan dan menyenangkan hati semua orang maka dampaknya adalah bila tujuan tersebut tidak tercapai dan hasilnya tidak maksimal sesuai ekspektasi sehingga akan menimbulkan tres dan frustrasi bagi diri sendiri.

Sebaliknya, ketika dalam proses atau perjalanan meraih sukses maka mulailah membangun mental yang berani, memiliki inisiatif untuk memulai dan bukan hanya sekedar berkhayal. 

Berusaha aktif menemukan inspirasi secara kreatif dan inovatif dan bukan hanya pasif menunggu inspirasi.

Belajar untuk selalu bersyukur dan berusaha dengan giat ketika ingin mengeluh dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Semoga bermanfaat...

Tonny E. N

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun