Mohon tunggu...
Tongato
Tongato Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik dan peneliti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menagajar Generasi Z

2 Juni 2021   21:21 Diperbarui: 2 Juni 2021   21:36 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Buku Mengajar Generasi Z karya Dr. Abi Sujak, M.Sc., dengan penerbit Pustaka Insan Madani yang terbit 2020 menarik untuk dibaca. Pasalnya, buku ini menawarkan pendekatan pembelajaran bagi Generasi Z yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan digital native yang sangat masif sekarang ini.

Buku ini bukan saja penting bagi guru, tetapi juga bagi orang tua. Hal ini karena, memahami karakter murid (baca: Generasi Z), perkembangan teori pendidikan dan perkembangan teknologi informasi serta aplikasinya merupakan hal signifikan. Bukan saja dalam pola pendidikan dan pengajaran di sekolah, tetapi juga dalam pola pengasuhan dan pembimbingan di rumah.

Ada tiga bab yang menjadi pembahasan buku ini. Bab pertama membahas dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat saat ini. Kemunculannya melahirkan masyarakat industri 4.0., yang kemudian menyusul dengan cepat masyarakat 5.0. Hal ini ditandai dengan penggunaan Internet of Things (IoT) dan komputasi awan sebagai penghubung dunia fisik dengan dunia maya sehingga memunculkan disrupsi, perubahan yang demikian cepat, masif dan tak terduga.

Di tengah-tengah perkembangan inilah lahir dan tumbuh Gnerasi Z. Generasi yang akrab dengan teknologi informasi (digital native) sehingga membutuhkan strategi dan pendekatan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Ini merupakan tantangan kita bersama untuk bisa mengatasinya dengan smart.

Bab kedua membahas teori belajar mulai dari perkembangannya, pemikiran monumental para ahli pendidikan abad 18 hingga abad 21 dan pandangan belajar di era masyarakat berpengetahuan sekarang ini.

Pembahasan teori belajar mencakup teori belajar behaviorisme, kognitivisme, kontruktivisme dan konektivisme. Pemikiran monumental ahli pendidikan mengetengahkan pemikir seperti Giambattista Vico (1725), John Dewey (1897), Lev Vygotsky (1936), hingga pemikir terkini Howard Gardner (1991) dan Dale Dougherty (2013). Sedangkan belajar di era masyarakat berpengetahuan membahas hal yang mesti dilakukan dalam praktik pendidikan seperti keterampilan komunikasi, berpikir kritis, kreatif, inovatif, kolaboratif, selain juga kemampuan belajar secara mandiri dan membangun etika serta tanggung jawab.

Bab ketiga, membahas pedagogik inovatif. Dalam bab ini penulis memaparkan skenario persiapan pembelajaran dan aneka ragam inovasi pembelajaran yang dapat diimplementasikan para pendidikan. Ada 43 ragam inovasi pembelajaran seperti pembelajaran terbalik (flipped learning), pembelajaran konteks, pembelajaran inkuiri hingga pembeajaran mikro. Berbagai ragam ini layak dipraktikan para pendidik dalam pembelajaran sesuai konteks dan kebutuhan.

Akhirnya, menjadi pendidik dan juga orang tua di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kita selalu meng up grade diri. Bukan saja agar selalu dapat memberikan makna, tetapi juga mampu menciptakan pembelajaran yang menggembirakan di tengah-tengah Generasi Z. Dengan demikian, diharapkan potensi setiap peserta didik berkembang sesuai bakat dan kemampuannya.**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun