Mohon tunggu...
tomy sujarwadi
tomy sujarwadi Mohon Tunggu... Penulis - jendela dunia

Menulis dan mengajar terutama tentang korupsi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis dengan Hati dan Akal

8 Mei 2018   14:16 Diperbarui: 8 Mei 2018   14:29 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: steemkr.com)

Kita sering menulis, menulis apa saja, menulis apa yang ingin kita inginkan, menulis apa yang ingin kita sampaikan, menulis dan menulis. Terkadang kita buntu, kita tidak tahu harus menulis apa, kita seakan kehabisan kata-kata untuk menulis. Terkadang kita juga kelebihan kata-kata dalam menulis.

Terkadang kita menulis dengan begitu mudah, apalagi kalau menulis cerpen, puisi, kata-kata mutiara yang didorong oleh perasaan hati, sehingga bahasanya mengalir begitu saja. Terkadang kita menulis opini, karya ilmiah, berita yang tentunya bahasanya berbeda dengan menulis cerpen atau puisi.

Ada yang suka menulis dengan hati, karena lebih sesuai dengan keinginannnya dan sebagai luapan emosi untuk menghilangkan kegalauannya. Ada yang suka menulis dengan akal untuk menyampaikan pendapat ataupun berita.

Masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri, dan itu saling mengisi satu sama lain. Untuk itu, teruslah menulis, baik menulis dengan hati maupun menulis dengan akal. Biarkan tulisan itu hadir untuk memberi nuansa baru dan jangan ragu serta bimbang tentang kualitas tulisan.

Lebih baik tulisan itu dianggap tidak bermakna oleh seseorang, dibanding kita tidak pernah menulis untuk memberi warna sendiri. Tetaplah menulis jangan ragu untuk menulis, menulis apapun dan dimanapun.

Biarkan hati dan akal kita mendorong kita untuk menulis. Biarkan hati dan akal kita membuat catatan pena yang menghasilkan sebuah karya. Biarkan hati dan akal kita menulis melalui jari-jari hingga suatu saat jari-jari ini tak mampu lagi untuk menulis untuk selamanya.[Tomy Sujarwadi]


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun