Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menjajal "Tol Jokowi" di Sumatera

5 Juli 2018   15:49 Diperbarui: 5 Juli 2018   16:23 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum lanjut ke bagian berikutnya di tulisan ini, saya hendak menjelaskan dengan penulisan judul "Tol Jokowi". Saya memberikan tanda kutip, hanya sekedar menekankan bahwa Tol Jokowi ini bukanlah Tol Milik Jokowi. Tapi merupakan Jalan Tol yang dibangun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Saya bersama dengan Hariadhi, memang sudah merencanakan untuk berangkat ke Sumatera. Untuk melihat apa saja yang dibangun di era Jokowi-JK ini. Pengen ke Sumatera karena kami ingin selain yang di Pulau Jawa dan yang terdekat adalah Sumatera.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Niat ke Sumatera sempat saya urungkan, karena kebutuhan dana. Tapi akhirnya ya berangkat juga. Dan saya berangkat. Menyebrang dari Merak ke Bakaheuni sudah hampir tengah malam dan akhirnya kami tiba di Bakaheuni sudah tengah malam lewat. 

Keluar dari pelabuhan penyebrangan Bakaheuni, langsung bertemu dengan jalan tol. Jalan tol ini sebenarnya menghubungkan antara Bakaheuni sampai Lampung. Tapi belum berfungsi semuanya. Tol dari Bakaheuni ini hanya jarak pendek. Lima menit saja sudah sampai di ujung yang berada di Kalianda.

Saya tidak bisa mengambil gambar banyak karena sudah malam. Saya hanya selfie saja di plang untuk masuk tol.

Perjalanan berlanjut ke Bandar Lampung. Tapi kami hanya melintasinya. Kami mengarah ke Kota Metro, Lampung. Sebelum masuk ke Metro Lampung, saya dan Hariadhi sempat melihat kawasan yang dilintasi jalan tol. Melewati pedesaan. Hanya satu foto saja yang berhasil saya ambil. Kami melintas di kolong tol yang ada seperti jembatan.

Semakin dekat dengan Kota Metro, Lampung, kami bertemu dengan Tol yang menhubungkan Kawasan Industri Tanjung Bintang dan Bakaheuni. Kami masuk dari arah jalan Terusan Ryacudu. Tidak jauh dari Institut Teknologi Sumatera. Nah foto di Jalan Tol ini saya ambil dengan menggunakan Drone DJI Spark yang disupport oleh Mas Budi Arie. Makasih Mas Budi Arie yang bisa membuat saya bisa menerbangkan drone.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Tol ini sebenarnya bagian dari tol Bakaheuni ke Bandar Lampung. Tapi karena sebagian ruas masih dibangun dan belum selesai, kami tidak bisa melintasi dari Bakaheuni sampai ke Lampung. 

Jalan Tol yang kami lewati ini, sudah selesai sepenuhnya tapi belum beroperasi penuh. Kami masuk masih belum bayar. Jadi masih ujicoba gratis. Tapi jalanannya sangat mulus. Mobil bisa berlari lumayan kencang. 

dokpri
dokpri
Ruas Tol ini merupakan Ruas Tol ke-2 yang kami lintasi. Ruas tol yang ketiga kami lintasi adalah ketika kami melanjutkan perjalanan dari Metro, ke Palembang. Ruas tol berikutnya yang kami lintasi adalah tol yang menghubungkan antara Lampung dan Palembang. Kondisinya masih dibangun. Masih tol fungsional. Meskipun sudah dilintasi, masih banyak tanah tapi sudah aman untuk dilintasi. Foto diambil dengan menggunakan drone.   

 Ruas tol yang kami temui berikutnya adalah Ruas Tol Indralaya Palembang. Kami dalam perjalanan dari Kabupaten Ogan Ilir menuju Palembang dan bisa melintasi tol ini. Nah tol ini bisa dikatakan sudah berfungsi penuh. Kami membayar tol di Pintu Tol Palembang.

dokpri
dokpri
Melintasi jalan Indralaya Palembang, mobil bisa digenjot bahkan hingga di atas 100 kilometer per jam. Tidak goyang-goyang karena jalan tol sangat mulus. Indralaya Palembang ini kami tempuh kurang lebih 20 menit. Tidak terlampau jauh.

Keluar dari tol Indralaya Palembang ini, kita tinggal memilih. Belok ke Kanan, langsung ke Kompleks Jakabaring, ke Kiri ke kota Palembang. Ke Jakabaring, ketika kami mencoba, tidak jauh. Mungkin 10-15 menit sudah sampai. Ke Kota Palembang juga tidak terlampau jauh.

Makin kagum lah saya dengan Pak Jokowi yang sudah membangun infrastruktur hingga ke Sumatera, berupa jalan tol.

Tol terakhir yang saya dan hariadhi jajal adalah Tol dari Sei Rampah menuju ke Kualanamu. Saya akan ke Bandara Kualanamu untuk mengejar penerbangan ke Jakarta. Setelah berpetualang ke Sumatera, saya memang harus kembali ke Jakarta.

Sei Rampah ke Kualanamu ini cukup jauh perjalanannya yang kami tempuh. Lebih dari setengah jam sampai ke Bandara Kuala Namu. Dibanding ruas tol sebelumnya yang saya dan hariadhi lewati, ini yang sudah beroperasi penuh dan sudah ramai dilintasi kendaraan.

dokpri
dokpri
Tol ini menghubungkan Tebing Tinggi sampai Medan. Dan mungkin sampai ke Belawan. Dengan adanya tol ini, kalau mau ke Siantar dari Medan akan lebih mempersingkat waktu. Begitu juga dari arah Danau Toba menuju ke Bandara Kualanamu semakin mempersingkat waktu Perjalanan.

Saya dari Danau Toba memang ke kawasan Serdang Bedagai. Menginap semalam dan ke Bandara Kuala Namu. Dalam perjalanan dari Sei Rampah ke Kualanamu, jalan tol melintasi Perkebunan Sawit. Hamparan sawah hijau juga terlihat.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Dari Sei Rampah ke Kualanamu, ini tarif tol Golongan I yang dibayar adalah sebesar Rp 41.000. Cukup mahal, tapi kalau dilihat dari jarak yang ditempuh, sesuatu yang wajar sih. Normalnya saja sekitar 40 menit. Kali ini kami tempuh dalam 30 menit.

Sekali lagi, tol Sei Rampah ke Kualanamu ini jadi ruas tol terakhir yang saya lintasi di Sumatera. Semakin kagum saya dengan tol yang sangat bermanfaat ini. Semoga infrastruktur terus dibangun untuk memudahkan distribusi logistik dan pergerakan orang di Pulau Sumatera. Oh iya, ini foto-foto nya ya

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun