Mohon tunggu...
Bahasa

Pergeseran Tata Bahasa Indonesia di Kalangan Milenial

10 Februari 2019   23:45 Diperbarui: 11 Februari 2019   22:56 4132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 



Tidak  semua penutur bahasa  Indonesia bisa menggunakan bahasa Indonesia  yang baik dan benar, begitupula dengan kalangan milenial. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting untuk diketahui oleh para generasi milenial saat ini. Hal ini supaya bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan bisa tetap ada dan tidak kalah eksistensinya oleh bahasa gaul.

Maraknya penggunaan bahasa gaul  dikalangan remaja membuat eksistensi bahasa Indonesia menjadi menurun. Oleh karena itu, pengaruh bahasagaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan milenial harus mendapat perhatian. Generasi milenial saat ini banyak menciptakan bahasa gaul. Kaum milenial  cenderung lebih menyukai bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Supaya mereka lebih terlihat modern, dan akhirnya mulai lunturnya kecintaan pada bahasa Indonesia adalah hal yang harus dihindari.

maaraknnya penggunaan bahasa gaul/alay pada media sosial tentulah beralasan. Bahasa gaul/alay dianggap sebagai ancaman yang serius terhadap kaidah tata bahasa Indonesia, karena meskipun dalamm dunia linguistik dikenal dengan bahasa baku dan tidak baku,bahasa alay adalah bahasa tidak baku yang tidak mengindahkan. Selain itu, sifat dari media sosial yang membuat penikmatnya asik dengan dunia maya mereka masing-masing membuat mereka malas berkomunikasi di dunia nyata. 

Akibatnya, karena sering berinteraksi di media sosial dengan bahasa gaul tingkat pemahaman bahasapun akan terganggu. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus dan tidak dilakukan penegahan, lama-lama bahasa gaul ini pun akan bersifat arbiter. Hilanglah sudah orisinalitas bahasa Indonesia. Maka, untuk menghidari hal ini perlu adanya upaya untuk menanamkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap pemahaman baha saIndonesia. 

Mengahadapi derasnya laju perkembangan zaman saat ini memang harus di sikapi secara bijaksana. Masyarakat secara sadar atau tidak sadar telah melakukan pergeseran kata-kata dalam berkomunikasi sehari-hari. Banyak sekali kita jumpai Studi kasus penggunaan bahasa di media sosial. Bahasa Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh globalisasi, baik itu mendapatkan pengaruh positif ataupun negatif. Adapun dampak negatif dari kebiasaan kaum milenial dalam berbahasa di mediasosial sebagai berikut;

1.   Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak masyarakat  Indonesia yang berkomunikasi via media sosial  lebih merasa bangga dan membangga-banggakan menggunakan bahasa negeri orang lain.  Atau malah mencampur-campur bahasa indonesia dengan bahasa asing. Sehingga banyak memunculkan bahasa serapan dari kata bahasa asing menjadi di- bahasa Indonesiakan. 

2.   Berkurangnya minat generasi muda untukmempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda cenderung untukl ebih menyukai sesatu yang modern atau maju dalam berkomunikasi. Dengan masuknya budaya-budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar generasi muda untuk dipelajari. 

3.   Memberi efek rancu akan Kosa kata BahasaIndonesia yang baik dan benar. Bagi sebagian besar pengguna media sosial, lebih mengerti arti dari bahasa-bahasa alay dibanding dengan Kosakata Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

4.   Bisa mengancam kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Lama kelamaan Bahasa Indonesia akan terkikis oleh generasi muda yang justru lebih mengembangkan bahasa-bahasa alay atau gaul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun