Mohon tunggu...
Muhammad Fatkhurrozi
Muhammad Fatkhurrozi Mohon Tunggu... Insinyur - fantashiru fil ardh

Pengamat politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekuatan ‘Pagar Mangkok’

29 Mei 2016   16:34 Diperbarui: 29 Mei 2016   17:15 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://i47.servimg.com/u/f47/12/27/80/09/11308310.jpg

Pagar dari tembok mungkin sudah lumrah. Namun pernahkah kita mendengar “pagar mangkok”. Mungkin beberapa sudah mengenal pepatah jawa, “Luwih Becik Pager Mangkok, Tinimbang Pager Tembok” (lebih baik pagar mangkok, daripada pagar tembok). Loh, kok bisa pagar mangkok bisa lebih baik?

Pagar, sebagai struktur terluar dari rumah kita, berfungsi sebagai pembatas dan penjaga rumah dari tamu-tamu yang tak diinginkan. Pagar dibangun karena alasan keamanan. Pagar, semakin tinggi, kokoh, dan kuat maka akan menjamin keamanan bagi sang pemilik rumah.

Namun ada faktor lain yang lebih penting dari sekedar pagar demi keamanan rumah, yakni hubungan dengan tetangga sekitar. Hubungan yang harmonis dengan tetangga sekitar akan memberi kenyamanan dan ketenangan hidup bagi pemilik rumah. Itulah yang dimaksud dengan “pagar mangkok”. Mangkok dianalogikan sebagai simbol pemberian kita kepada tetangga (biasanya orang mengirim makanan ke tetangga pakai mangkok). Melalui pemberian-pemberian itulah, maka ikatan antar rumah akan terbentuk sehingga tercipta lingkungan yang solid. Nabi Muhammad SAW sendiri senang memberi hadiah pada tetangga:

“Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)

Seringkali tidak kita sadari keadaan tetangga di sekitar kita. Kesibukan kita sehari-hari membuat kita lupa dengan orang sekitar. Berbagai masalah hidup bahkan muncul ketika ketidakharmonisan dengan tetangga terjadi. Maka dengan saling menghadiahi inilah, kita munculkan rasa saling peduli. Dimana dari kepedulian inilah yang akan mengokohkan hubungan kita dengan masyarakat sekitar. 

Tetangga samping rumah kita lah yang akan menjadi ‘pagar’ bagi rumah kita,  menjadi pelindung dari tamu-tamu yang tidak diinginkan yang bahkan lebih kuat dari pagar tembok beton K-400 (istilah anak Teknik Sipil) sekalipun. Hehe.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun