Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gantikan AHY, Memangnya Moeldoko Bisa Kalahkan Prabowo?

5 Maret 2021   20:53 Diperbarui: 5 Maret 2021   21:11 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Rmoel.com

"Politikus senior Partai Demokrat Max Sopacua mengimbau para kader Demokrat yang mendukung berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) agar tidak takut dipecat sebagai anggota Partai Demokrat. Max mengungkapkan hal itusebelum memulai acara KLB di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021)."

Selain pernyataan di atas, beberapa hal lain yang disampaikan oleh Max Sopacua adalah motif dibalik kongres luar biasa yang baru saja diadakan. Seperti yang sudah diduga banyak pihak, semua Upaya ini tidak terlepas dari kepentingan pemilihan presiden di tahun 2024. Dihadapan wartawan Max Sopacua mengungkapkan hal tersebut.

Maka dari motif ini dapat kita simpulkan bahwa banyak kader partai Demokrat pesimis dengan ketokohan Agus Harimurti Yudhoyono menuju Pilpres 2024. Namun di luar itu itu memang sedari awal pemilihan Agus Harimurti Yudhoyono dirasa cacat oleh banyak kader senior.

Masih menurut Max Sopacua, dipilihnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum partai Demokrat adalah bentuk pengingkaran janji Susilo Bambang Yudhoyono kepada kader Demokrat. Menurut Max Sopacua Susilo Bambang Yudhoyono pernah berjanji akan tetap menjaga budaya demokratis di tubuh Partai Demokrat.

Namun bukannya menjaga budaya tersebut Susilo Bambang Yudhoyono malah menjadikan Partai Demokrat sebagai partai keluarga. Mungkin bagi banyak kader yang kecewa dengan sikap Susilo Bambang Yudhoyono, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membongkar semuanya. Apalagi Agus Harimurti Yudhoyono sudah lebih dulu membuka ke publik kasak-kusuk pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat.

Selama ini juga Agus Harimurti Yudhoyono mengabaikan banyak kader senior dan para pendiri partai, baru ketika ada kisruh seperti inilah Agus Harimurti Yudhoyono terlihat sowan pada para pendiri partai tersebut. Namun terlepas dari itu semua, Apakah penunjukkan Moeldoko yang saat ini menjabat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sudah tepat?

Moeldoko Sama Seperti AHY Tidak Punya Nilai Jual

Jika tujuannya adalah pilpres di tahun 2020 level Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono sebenarnya sama saja. Baik Moeldoko ataupun Agus Harimurti sama-sama tidak punya nilai jual sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi di tahun 2024. 

Hasil berbagai lembaga survei selama ini selalu menempatkan Prabowo Subianto, Ganjar pranowo, Anies Baswedan, hingga Ridwan Kamil sebagai tokoh terpopuler dalam pilpres tahun 2024.

Maka mungkin menjadikan Moeldoko sebagai capres di tahun 2024 adalah target tertinggi. Namun target nyata yang ingin dicapai dalam beberapa tahun kedepan adalah reformasi sikap politik Partai Demokrat terhadap pemerintah. Tampaknya banyak kader yang Jengah dengan sikap abu-abu Agus Harimurti Yudhoyono.

Agus Harimurti dinilai terlalu santai dan tidak punya visi yang jelas dalam memimpin Partai Demokrat. Partai Demokrat nyaris tidak pernah terlibat dalam isu-isu yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun