Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo-Sandiaga Uno Menteri, Nasdem Kecewa, Siap Dukung Anies Baswedan?

23 Desember 2020   23:18 Diperbarui: 23 Desember 2020   23:21 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

""Percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah-darah di Pilpres."Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago

Rekonsiliasi politik hari ini benar-benar memberi kejutan bagi banyak orang. Langkah Jokowi yang menempatkan lawan politiknya sebagai pembantunya menciptakan berbagai tafsir dalam pemerintahannya.

Ada yang memaknai langkah politik Jokowi sebagai strategi membuat pemerintahan yang stabil dan kokoh, namun ada juga yang memaknai koalisi gemuk Jokowi menjadikan negara tidak sehat.

Hal itulah yang diutarakan oleh politikus Nasdem Irma Suryani Chaniago. Sebelumnya Irma juga pernah menentang dan mengkritisi langkah politik Jokowi yang mengangkat Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.Menurut Irma sebuah negara tanpa oposisi tidaklah baik.

Kali ini Irma juga mengkritik secara tidak langsung langkah Jokowi yang mengangkat sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama. Irma mempertanyakan bagaimana perasaan partai koalisi Jokowi kalau lawan politiknya diberi jabatan menteri?

Maka Irma menganalogikannya dengan berkata,"Percuma kita dulu berdarah-darah." Dalam arti Partai Nasdem adalah salah satu partai yang begitu maksimal mendukung Jokowi. Surya Paloh sebagai sang ketua umum partai Nasdem memiliki media besar yaitu Metro TV, dan sejak memutuskan mendukung Jokowi kita bisa merasakan betapa Metro TV dalam pemberitaannya selalu berusaha menaikkan Citra Jokowi.

Inilah mungkin yang dimaksudkan Irma dengan " usaha berdarah-darah" Partai Nasdem dalam membantu Jokowi memenangkan Pilpres tahun 2019. Lalu Bagaimana langkah Partai Nasdem selanjutnya?

Untuk saat ini bisa kita lihat Nasdem masih memaksakan diri untuk mendukung Jokowi walaupun hatinya sakit. Nasdem sendiri saat ini mendapatkan jatah tiga menteri dalam Kabinet Jokowi. Sedangkan partai Gerindra mendapatkan jatah dua Menteri.

Mungkin inilah yang menjadi keberatan Partai Nasdem, sebab jika Gerindra diberi jatah satu menteri sebagai penanda rekonsiliasi masih wajar, tapi jika diberi jatah dua Menteri tentu ini ini sulit diterima oleh partai Nasdem. Mengingat partai yang mendukung Jokowi dengan yang tidak hampir tidak ada bedanya.

Seperti yang dikatakan Irma dia tidak bermaksud tidak mendukung Jokowi, Tapi ini semua soal apresiasi. Namun Nasdem tahu bahwa mereka tidak bisa berlama-lama menggantungkan diri pada sosok Jokowi dan menyandarkan diri pada kerjasama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dipimpin Megawati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun