Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemesraan Ferdinand-Ali Mochtar Ngabalin, Ruhut Tertawa Saja

28 Oktober 2020   15:43 Diperbarui: 28 Oktober 2020   15:48 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar tribunnews.com

"Bang Ngabalin, jangan lecehkan sampah dong, sampah saja masih ada harganya, ada nilainya dan ada mamfaatnya. Lha mereka..??? Mmg ada harga ada nilai ada mamfaat???"Ferdinand Hutahaean.

Baru-baru ini Ferdinand Hutahaean meretweet ucapan Ali Mochtar ngabalin di akun twitternya. Begini ini ungkapan marah Ali Mochtar ngabalin Lewat status terbarunya tersebut.

"kalian yg menumpang diaksi mahasiswa dgn teriakan TURUNKAN JOKOWI, DUDUKI ISTANA, TEGAKKAN KHILAFAH adalah sampah busuk yg mengotori demokrasi negeri ini. tolak&hajar perusuh serta para demonstran bayaran jgn mengganggu idealisme Mhs krn mrk tertib dlm menyampaikan pendapat."Ali Mochtar Ngabalin.

Lalu Ferdinand menanggapi bahwa sampah saja masih ada nilainya.Selengkapnya sudah saya kutipkan di atas.

Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya dimana belakangan ini, sejak keluar dari partai Demokrat Ferdinand terlihat mencoba mendekatkan diri pada lingkaran kekuasaan.

Ferdinand mencoba mengakrabkan diri dengan Denny Siregar sebagai penggiat media sosial, menyerang Tengku Zulkarnain hingga Anies Baswedan untuk menegaskan posisinya.

Yang saya maksud mendekatkan diri dengan Denny Siregar tentu bukan karena Denny Siregar sangat penting. Tapi setidaknya Citra Ferdinand semakin jelas, ibaratnya denny Siregar seperti sabun yang bisa dipakai Ferdinand untuk membasuh dirinya, karena selama di Demokrat mungkin dirinya lebih condong mengkritik pemerintah.

Bahkan banyak yang menyemangati Ferdinand untuk terus mendukung pemerintah agar kelak diangkat menjadi komisaris BUMN. Tentu sambil bercanda. Cara Ferdinand mendekatkan diri dengan orang-orang di lingkaran kekuasaan sudah nampak sekali bahwa Kalau diberi kesempatan ke sana lah dia akan berlabuh.

Memang caranya kurang smooth, tidak seperti yang dilakukan Ruhut Sitompul. Untuk bergabung ke PDIP juga rasanya agak sulit. Karena Setahu saya Ferdinand tidak memiliki hubungan yang cukup dekat dengan sang ketua umum, Megawati.

Tapi peluang untuk bergabung dengan partai pendukung pemerintah cukup besar. Prediksi saya yang paling mudah adalah bergabung dengan PSI. Walaupun mungkin Ferdinand agak gengsi mengingat PSI adalah partai kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun