Singkirkan Poyuono Pilih Fadli Zon, Gerindra Mengkhianati Jokowi
Pemberitaan tentang Gerindra tengah ramai belakangan ini. Pasalnya Prabowo yang secara mutlak dipercaya untuk menjadi ketua umum Partai Gerindra akan segera mengumumkan kepengurusan barunya.
Sekalipun pengumumannya direncanakan besok, tapi bocoran tentang siapa yang akan mengisi kursi kepengurusan partai Gerindra sudah tersebar di media.
Yang cukup ramai dibahas adalah tidak masuknya nama Arief Poyuono dalam 12 waketum Gerindra pada periode ini. Padahal sebelumnya Poyuono adalah waketum bidang ketenaga kerjaan partai Gerindra dan terlibat aktif dalam perdebatan publik untuk membela Prabowo dari serangan Lawan.
Isu yang beredar posis Poyuono akan digantikan oleh Habiburokhman, sahabat lamanya sendiri.
Mengetahui namanya tidak masuk dalam kepengurusan Gerindra, dikabarkan menjadi alasan Poyuono bermanuver menyerang Prabowo. Poyuono menyenggol sang Ketum Prabowo Subianto soal isu pelanggaran HAM masa lalu.
Menurut Poyuono, isu pelanggaran HAM masa lalu jadi faktor yang membuat Prabowo gagal dalam dua kali pertarungan pilpres.
Maka Poyuono meminta Pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut untuk memastikan Prabowo terlibat atau tidak. Sehingga kelak isu HAM tidak lagi dapat digunakan untuk menjegal Prabowo dalam pemilihan Presiden.
Pihak Gerindra pun merespon dengan tidak senang ucapan Poyuono. Habiburokhman rekan Poyuono sekaligus anggota DPR RI komisi III itu mengecam Poyuono sebagai orang yang tidak mengerti hukum.
Disisi lain Fadli Zon malah dipastikan tetap mengisi posisi waketum. Padahal Fadli Zon terus merongrong kekuasaan Jokowi melalui kritiknya yang tidak komprehensif.
Hal ini aneh mengingat Gerindra adalah koalisi pemerintah, dan ketua umumnya, yaitu Prabowo sudah jadi bawahan Presiden.