Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mewaspadai Ide Mubazir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

6 September 2018   19:13 Diperbarui: 15 April 2019   15:23 4432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Tribun Jabar - Tribunnews.com

Patut juga mengawasi dan mengkritisi program 100 hari kerja yang dicanangkan oleh Ridwan Kamil agar tak mencari sensasi belaka. Dalam 100 hari ke depan Ridwan Kamil mengatakan ada beragam program yang akan dijalankan, mulai dari peluncuran satu desa satu perusahaan, satu pesantren satu produk, peluncuran program kesehatan sampai wisata. Apa makna satu disini? Dan bagaimana secara aplikatifnya? Bergunakah buat masyarakat luas?

Sebab Ridwan Kamil adalah kepala daerah yang begitu menggaungkan konsep. Dulu dia berjanji akan membuat Bandung Teknopolis di kawasan Gede Bage? Hasilnya mana? Hanya angan-angan belaka. Konon Bandung Teknopolis akan seperti Silicon Valley di Amerika sana.

Tak tahukah Ridwan Kamil bahwa pertanianlah yang justru harus dikembangkan di kawasan tersebut. Jangan "mengkotakan" semua wilayah di Bandung. Biarkan yang desa tetap asri namun tersentuh dengan kemajuan teknologi.

Beliau juga pernah menggaungkan konsep smart city dan membuat aplikasi tetot serta Bandung Command Center yang tampaknya oke secara konsep tapi kurang dirasakan manfaatnya. Yang ada lokasi-lokasi inti seperti Cicadas, Kosambi dan Cicaheum yang semerawut dibiarkan begitu saja. Tentu tak bisa mengatasi permasalahan jalan raya dengan aplikasi dan markas yang disebut Command Center yang tampaknya hanya untuk gagah-gagahan.

Ridwan Kamil juga mengungkapkan, akan membuat teori-teori baru dalam membangun lebih cepat dan lebih inovatif. Masyarakat juga harus mengawasi agar pembangunan tidak berdasar selera sang gubernur, melainkan harus sesuai dengan ciri khas lokal. Kalau sunda ya sunda saja.

Tentu diharapkan Ridwan Kamil bisa menyelesaikan persoalan pada bidang yang strategis, seperti kemacetan, banjir, kemiskinan, pertanian hingga pariwisata. Saya harap Ridwan Kamil mengurangi program sensasionalnya karena ditakutkan menjadi mubazir seperti beberapa program yang telah dilakukannya di kota Bandung.


Penikmat yang bukan pakar

Ulasan versi video:jangan lupa like,komen dan subscribe ya guyss :)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun