Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Seratus Artikel Headline Pertamaku di Kompasiana

10 September 2017   11:01 Diperbarui: 12 September 2017   16:21 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screenshot profil (dok pri)

Pertama,jadilah seorisinil mungkin. Trik menelurkan dan mengembangkan ide orisinil dari saya adalah, coba pas kamu ngetik, apa yang mau kamu tulis itu kamu ucapkan dulu lewat mulut. Jadi ngomong sendiri sambil ngetik, gitu kira-kira.

Memang sih tidak ada yang seratus persen orisinil. Pasti ide kita itu sedikit banyak terpengaruh dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Makannya kamu harus kasih sentuhan personal, apa saja sentuhan personal itu:

Satu, bisa menceritakan pengalaman kamu atau pengalaman orang lain yang kamu tahu.

Dua,coba ciptakan teori kamu sendiri.

Jadi kedua hal ini bisa kamu kembangin dengan bantuan mulut. Karena kerja otak dibantu pas kita komat-kamit. Pas kita ngomong telinga kita mendengar apa yang kita ucapkan, saat telinga mendengar, otak akan kembali memproses apa yang kita ucapkan itu sampai habis sari-sarinya.

Jadi kayak teh panas di satu gelas, terus dituang bolak-balik ke gelas yang satu lagi sampai dingin.

Saya pernah jelaskan lewat artikel ini, bagaimana panca indra mampu membantu kita dalam menulis: Simbiosis Mutualisme Antara Menulis dan Berbicara.

Tulis dan jelaskan saja dengan gaya mu. Tanpa merasa bebas kita tak bisa menjadi orisinil. Bukan berarti tak boleh meniru gaya idola kita, tapi dari proses meniru itu rumuskanlah keaslian cara kamu berpikir dan menuliskannya.

Kedua,Buatlah judul yang terkonsep. Saya selalu berusaha membuat judul artikel saya terdengar seperti sebuah premis (ide dasar) yang mengandung “tesis”. Jadi judulnya terdengar seperti pernyataan (sekaligus pertanyaan), maka isi artikel adalah penjelasan atau argumentasi dari judul yang saya buat.

Fungsinya adalah untuk mempermudah kita dalam berpikir. Dari situ barulah kita kembangkan sendiri, bisa diperluas dan diperdalam. Ibaratnya bikin skripsi, kalau pakai metode kuantitatif berarti penjabaran kita luas tapi tidak dalam, seperti samudera. Kalau kualitatif penjabaran kita sempit, tapi dalam banget, kayak orang gali sumur (kata dosen saya gitu). Nah di  mix  saja. Pengetahuan yang baku soal menulis itu coba dibikin lebih ekspresif.

Selebihnya bagaimana? Menurut saya tidak ada rumusan khusus untuk tulisan bisa menjadi headline. Tapi kan indikator sebuah tulisan yang baik sudah ada, yaitu pada vote yang suka kita pilih pas mau kasih komentar di artikel. Ada bermanfaat, inspiratif, menarik dan lain-lain. Tulis saja seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun