Ibu bangkit dari duduknya, meninggalkan Nabil yang tak mendapatkan jawaban apa-apa. Ekspresi pria itu kecewa, mungkin juga marah. Terlihat wajahnya memerah. Aku takut dia akan berbuat jahat pada ibu. Namun, aku meyakinkan diri, ibuku kan sakti, tak mungkin orang semacam Nabil bisa mengalahkannya.
*
Dua hari setelah malam itu, Nabil kembali datang. Kali ini bukan untuk menagih ramalan, melainkan untuk bersama-sama dengan kami mengantar ibu ke pemakaman.
Mungkin, kemarin Ibu tak bisa meramal lagi tentang masa depan, karena beliau sendiri tak bisa memprediksi kematiannya yang terjadi hari ini. Ternyata ibu tak sakti, ternyata ibu sama seperti semua makhluk di muka bumi ini. Ternyata ibu hanya diberi kemampuan lebih yang kemudian disalahgunakan. Ya, ternyata.
Bekasi,
7 November 2022