Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen Pascasarjana bidang Manajemen dan alumni S2 Fak.Psikologi UGM 1998 kekhususan Psikometri.

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain, berusaha aktif menulis artikel inspiratif. Menjadikan tulisan sebagai sarana pencerahan jiwa, agar hidup tak sekadar berjalan, tetapi bermakna untuk mencari bekal kehidupan kekal di akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al-Qur'an, Cahaya Pembeda di Zaman yang Membingungkan

4 September 2025   07:21 Diperbarui: 4 September 2025   07:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi bantuan AI (Dokpri)

"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara; kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya." (HR. Malik, no. 1590)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa pegangan sejati bukanlah suara mayoritas, melainkan wahyu Allah dan teladan Rasul-Nya.

Al-Qur'an dan sunnah adalah tiang kokoh yang menjaga manusia dari arus moralitas semu.

Keduanya menegakkan standar kebenaran yang tidak lekang oleh waktu, meski opini dunia berubah-ubah.

Melaui teguhnya berpegang kepada wahyu, umat Islam akan tetap teguh, mampu menolak kebatilan, dan menegakkan akhlak mulia di setiap aspek kehidupan.

Seruan untuk Kembali kepada Al-Qur'an

Kini, saat dunia semakin bingung dengan ukurannya sendiri, sudah waktunya umat Islam menjadikan Al-Qur'an sebagai protap (prosedur tetap) dalam kehidupan.

  • Dalam mengambil keputusan: timbang dengan ayat Allah.
  • Dalam mengembangkan ilmu: pastikan sesuai dengan nilai rahmat.
  • Dalam berinteraksi sosial: jadikan akhlak Qur'ani sebagai standar.
  • Dalam menghadapi kegelisahan: kembali mengingat Allah melalui firman-Nya.

Al-Qur'an bukan sekadar kitab di rak, melainkan peta hidup yang harus dibuka setiap hari.

Menjadikan Al-Qur'an sebagai protap kehidupan berarti menghadirkan ayat-ayat-Nya dalam setiap langkah, bukan hanya saat ibadah.

Oleh karena itu, harapannya setiap keputusan, karya, dan interaksi kita berlandaskan pada nilai ilahi.

Inilah jalan agar hidup lebih bermakna, terarah, dan selamat dunia akhirat, karena Allah Subhanahu wa ta'ala selalu menuntun hamba-Nya yang berpegang pada petunjuk-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun