Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen Pascasarjana bidang Manajemen dan alumni S2 Fak.Psikologi UGM 1998 kekhususan Psikometri.

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain, berusaha aktif menulis artikel inspiratif. Menjadikan tulisan sebagai sarana pencerahan jiwa, agar hidup tak sekadar berjalan, tetapi bermakna untuk mencari bekal kehidupan kekal di akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al-Qur'an, Cahaya Pembeda di Zaman yang Membingungkan

4 September 2025   07:21 Diperbarui: 4 September 2025   07:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi bantuan AI (Dokpri)

Setiap ayatnya adalah penanda jalan, membimbing hati agar tidak goyah, dengan menjadikannya kompas, hidup terasa lebih jelas, terarah, dan penuh keyakinan menuju ridha Allah Subhanahu wa ta'ala.

Penuntun Ilmu Pengetahuan

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan anugerah Allah. Namun, tanpa tuntunan wahyu, kemajuan itu bisa menjerumuskan.

Bukankah sejarah telah mencatat, ilmu yang salah arah bisa melahirkan kerusakan lingkungan, peperangan, hingga ketimpangan sosial?

Al-Qur'an memberi prinsip dasar agar ilmu membawa rahmat. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu." (QS. Al-An'am: 165)

Ilmu bukan sekadar alat berkuasa, melainkan amanah untuk menjaga keseimbangan alam dan menebar manfaat.

Dengan memahami amanah ini, setiap penemuan dan inovasi seharusnya diarahkan untuk menegakkan kemaslahatan, bukan memperburuk kehidupan.

Al-Qur'an mengajarkan bahwa ilmu sejati melahirkan kebijaksanaan dan kasih sayang.

Hanya dengan menundukkan ilmu kepada nilai ilahi, peradaban akan tumbuh beradab, berkeadilan, dan menjadi sumber keberkahan bagi seluruh umat manusia.

Menghadapi Kegelisahan Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun