Menulis: Menyulam Keabadian di Atas Kertas Kehidupan

Menulis: Menyulam Keabadian di Atas Kertas Kehidupan

Oleh: Tobari

Hidup kita sangat singkat. Waktu berjalan begitu cepat, bahkan terkadang terlalu cepat untuk menyampaikan semua kebaikan yang ada dalam hati.

Baca juga: Adab Lebih Tinggi dari Ilmu: Pelita yang Meredup di Tengah Terang Pengetahuan

Tak sedikit orang bijak yang berkata: 

"Umur manusia memang pendek, tapi karyanya bisa membuat hidupnya panjang."

Salah satu cara paling sederhana untuk mewariskan kebaikan kepada dunia adalah dengan menulis.

Tulisan adalah jejak. Ia menjadi warisan pemikiran, renungan, pengalaman, bahkan nasihat hidup yang bisa terus dibaca oleh siapa pun, kapan pun, bahkan setelah kita tiada.

Baca juga: Ketika Ilmu Tak Lagi Dihargai: Suara Hati Para Dosen

Tulisan Adalah Sedekah yang Tak Pernah Putus

Baca juga: Jagalah Nurani, Jangan Biarkan Gelap Menguasai Jiwa

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya."  (HR. Muslim, No. 1631)