Mohon tunggu...
Suryadi Tjong
Suryadi Tjong Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Berdagang Kaki lima Tidak Semudah yang Dilihat

12 April 2015   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:12 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Depok 12 April 2015

Cerita ini hanya sebagai luapan perasaan saya disaat mencari tambahan penghasilan dengan berdagang Tas yang dipergunakan kaum hawa untuk berpergian ataupun untuk sekedar fashion dengan harga yang terjangkau (motto saya memberikan produk dengan harga murah dengan kualitas tidak murahan).

Berawal dari keadaan perusahaan tempat saya bekerja saat ini mengalami masa sulit, mau tidak mau harus mencari tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya, dan juga sebagai bisnis pribadi dengan harapan disaat benar - benar saya sudah tidak bekerja lagi karena pemutusan hubungan kerja terjadi.

Bisnis atau usaha berjualan ini baru saya jalani sekitar 3 bulan ini memang waktu yang masih sangat baru untuk diceritakan, namun disini saya mencoba ungkapkan beberapa kendala yang saya alami disaat saya memulai usaha kakilima saya ini dimulai.

Dengan bermodalkan kendaraan inventaris perusahaan saya mulai mencoba bertaruh peruntungan dipinggir jalan yang saat itu saya pilih di Jalur Lambat Jalan Raya Pemda Bogor, sebelum saya memulai usaha ini saya pikir begitu mudah orang - orang tersebut menjajakan dagangannya namun setelah saya mengalami sendiri ternyata tidak semudah yang saya lihat, pertama masalah tempat yang ternyata memang harus bermain kucing - kucingan dengan petugas dari Satpol PP yang menjalankan tugasnya untuk menertibkan pedagang kakilima seperti saya untuk menjaga ketertiban yang memang seharusnya jalur tersebut untuk lalulintas kendaraan, namun seperti awal saya tuliskan mau tidak mau ini harus dilakukan dikarenakan kebutuhan yang harus dipenuhi, kalau saja saya mempunyai modal lebih untuk usaha yang saya jalani ini lebih enak membuka toko ditempat yang memang seharusnya untuk berjualan, tanpa ada rasa kawatir tersandung masalah dengan petugas.

Karena itu saya mencoba mencari informasi melalui teman - teman saya tempat atau lokasi yang tidak menimbulkan permasalahan dengan petugas, dan disebutkannyalah nama wilayah itu ada di Kota Kembang Depok dimana katanya akan lebih aman untuk berjualan, sayapun bergegas melihat tempat tersebut dan memang benar saat saya melihat tempat tersebut ada harapan untuk bisa berjualan dengan tenang karena ada ormas sebagai  pengelola yang mengkoordinir para pedagang di tempat tersebut'

Saya mulai berdagang ditempat tersebut disetiap minggunya disaat libur bekerja, baru beberapa minggu memulai yang namanya pedagang kakilima itu walau ada uang lapak yang dikeluarkan disaat ada perubahan kebijakkan tidak diperbolehkan berdagang ditempat tersebut menjadi tidak tertata lagi karena masing - masing pedagang ingin membuka usahanya ditempat yang diperbolehkan, disini kesadaran dan persaudaraan yang tercipta antar pedagang terbentuk mungkin dikarenakan persamaan permasalahan yang dihadapi yaitu mencari tambahan untuk keluarga.

Tidak ada maksud apapun dari tulisan ini yang saya ingin tunjukkan ternyata berdagang kakilima tidak semudah yang dilihat dan bukan saya serta mereka tidak mau mematuhi peraturan tetapi  keterbatasanlah yang menciptakan hal tersebut... Dan untuk yang mempunyai wewenang tolong bantu kami yang mempunyai keterbatasan ini untuk bisa mencari penghasilan tambahan dengan berdagang secara Kakilima.

Salam ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun