Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Resensi] Berburu Rindu, Puisi Mim Yudiarto untuk Para Pemburu Rindu

4 November 2018   19:40 Diperbarui: 4 November 2018   20:07 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 8 Juni 2016

Puisi berburu rindu di atas adalah puisi yang terletak  pada cover buku puisi berburu rindu karya Mim Yudiarto.   Buku ini didesain dengan apik oleh Agatha Novi Wahyu Widari dengan puisi pembuka yang sesuai dengan judul bukunya berburu rindu.   Puisi  yang ditampilkan pada cover buku tersebut dapat membantu calon pembaca untuk mengetahui isi buku puisi tersebut. 

Dari Puisi di cover depan buku ini, pembaca di ajak untuk memahami betapa melelahkannya berburu rindu itu sehingga terdapat kata terhumbalang., terbayangkan lelahnya apalagi jika rindu itu belum dapata dipetakan. Yang unik dari buku ini adalah menceritakan bagaimana rangkuman perjalanan kisah perburuan rindu  manusia selama perjalanan hidupnya, yang disarikan dalam bentuk puisi.

Dimulai dengan berburu rindu yang personal hingga universal. Perburuan rindu atas cinta sepasang kekasih, rindu pada  cinta ibu,  perburuan rindu dalam perjuangan hidup hingga akhirnya tiba pada perburuan rindu pada sang Pencipta. Sehingga tepatlah jika kumpulan puisi pada buku berburu rindu ini terbagi menjadi tiga bab yaitu bab tentang berburu rindu di hati, hidup dan jiwa.

Pada bab pertama berburu rindu di hati berisi tentang puisi puisi rindu akan cinta antara dua pasang manusia. Kekaguman pada kekasih hati, mimpi tentang pujaan hingga betapa susahnya untuk rindu pada belahan jiwa tempat cinta dijatuhkan. Hal ini dapat di baca dari judul judul puisi yang ada di bab 1 seperti, Aku, Pujaanku, Kaku atau  Sajak cinta untuk Neng.

Pada bab selanjutnya perburuan rindu mulai berpijak pada kenyataan hidup dan rindu akan bagaimana rasa kasih sayang  ibu.

Di bab ini kita diajak berimajinasi melalui kata kata dalam puisi betapa sesungguhnya perjuangan dalam bertahan hidup dan mempertahankan hidup di dunia nyata adalah sebenarnya berdasarkan tujuan untuk berburu rindu di hidup.  Berburu rindu untuk bertahan hidup. Berburu harapan dan mempertahankan harapan.  Tergambar jelas  pada puisi "Sebuah Kedai, Sebuah Pojok, sebuah Metropolitan".

Pada Bab akhir buku puisi ini  menceritakan tentang akhir dari perburuan rindu seorang manusia adalah berburu rindu di jiwa. Perburuan akan rindu pada cinta sang pemilik semesta.  Sebuah perjalanan akhir dari berburu rindu setiap manusia adalah menemukan rindu pada sang Pencipta.

Yang memberikan kehidupan, nikmat, nafas dan merasakan cinta.  Kesimpulannya  tujuan akhir dari berburu rindu adalah berburu rindu di jiwa tempat ketenangan dan kebahagian sejati berada yang dianugerahkan sang pencipta. Berburu rindu di   jiwa hingga dapat menemukan jalan pada sang pemberi Nafas pada sang pemilik sebenar-benarnya cinta. Pada sebenar-benarnya rindu yang seharusnya ada.

Keunikan lain dari buku puisi berburu rindu Mim Yudiarto ini adalah kita dapat menemukan catatan kaki  mengenai tanggapan atau kesimpulan pembaca dari puisi tersebut.

Catatan kaki ini di sajikan dalam bentuk bahasa sederhana mudah dipahami bahkan terkadang disajikan dengan jenaka tetapi tetap cerdas.Buku berburu rindu ini adalah buku pertama dari seorang Mim Yudiarto yang mengaku sebagai petugas kata dan dicetak oleh IPB Press.  Terdiri dari  115 judul puisi.  Buku ini merupakan buku ke 1 dari Tetralogi Puisi seorang Mim Yudiarto .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun