Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Chat"

15 April 2018   07:15 Diperbarui: 15 April 2018   08:45 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jadi apa maksudmu sebenarnya dengan chat  itu selain kata kebablasan di pertengahan malam

tak bisa disangkal itu pertanda kau mulai berpaling

berbagi lebih dari yang dipinta paksa

Tidak!  chat itu hanya normatif biasa seperti kata peduli pada sahabat yang kekeringan kehilangan arah mata angin.

tetiba separuh kalimatmu menjadi seperti aktivis politik lingkungan hidup di forum diskusi global warming

Meminta perhatian perbaikan atas kesalahan yang membuat bekas noda lubang di atmosfer

Di tubuhku sekarang ada bekas nodamu yang hampir menciptakan ragu

Chat brengsek! sialan dan kamu bedebah!

merusak lintang pukang perjalanan menuju danau yang tertulis

Membuat bekas jelagamu bertambah di hati yang utuh hanya buatmu

Separuh dari seminggu waktu malam menjadi alunan lagu resah dan marah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun