Terlalu Ambisius Cetak Goal, Gawang Sendiri Kebobolan Berkali Kali
Terlalu ambisius untuk cetak goal, gawang sendiri kebobolan berkali-kali, dan hal ini sesungguhnya sudah terjadi sejak dulu. Namun tetap terus terulang dan terulang, karena orang tidak mau belajar dari kesalahan dan kekalahan orang lain.
Akibat terlalu mengebu gebu menembus rintangan dan mencetak goal, orang lupa pertahanan diri karena seluruh pikiran, kekuatan dan potensi diri hanya tertuju pada satu titik, yakni mencetak goal sesuai dengan harapan. Ketika ada serangan, maka pertahanan yang amburadul dengan mudah diterobos. Sudah dapat dibayangkan akibatnya. Gawang sendiri kebobolan berkali-kali.
Jadikan Pelajaran Hidup
Sesungguhnya kita bisa belajar dari setiap peristiwa, betapapun kecilnya untuk dijadikan pelajaran hidu p. Bahkan kita bisa belajar dari seekor semut yang secara phisik cuma serangga yang rapuh. Namum dari seekor semut, kita dapat belajar banyak hal positif yang mungkin tidak dimiliki oleh manusia yang berakal budi dan penuh kecerdikan.
Antara lain:
- Kerja keras dan senantiasa terapkan hidup berbagi
- Tak pernah kita tengok semut bermalas malasan, mereka selalu bergerak
- Tak pernah menikmati sendiri, apa yang diperolehnya selalu dimakan bersama
- Semut kecil,tapi mampu mengangkat beban berkali kali lebih berat dari tubuhnya
Belajar dari Sepak Bola
Seperti halnya olah raga sepak bola, hidup adalah juga sebuah kompetisi. Berpacu dalam mencari rejeki, berpacu dalam mencapai goal-goal kehidupan, untuk mencapai impian hidup. Dan sesungguhnya kita bisa belajar dari kompetisi sepak bola, walaupun dalam konteks yang berbeda, namun ada pelajaran berharga yang dapati dipetik hikmahnya dan dijadikan pelajaran hidup dalam upaya mencetak goal-goal kehidupan.
Setiap orang yang ingin mengubah hidupnya, harus dan wajib memiliki goal-goal atau target yang kita jadikan motivasi diri. Misalnya:
Goal atau target yang ingin kita capai adalah :
- Memiliki rumah permanen
- Memiliki mobil pribadi
- Menjadi pengusaha
- Jalan jalan keluar negeri
Target kita, semuanya ini akan dicapai dalam waktu sekian tahun. Maka sejak itu dengan segala daya dan kemampuan kita berusaha agar satu persatu dari target ini bisa di:”goal”kan. Namun, saking terlalu ambisius hingga lupa diri.Terjadilah pemborosan disana sini, menghamburkan dana dan tenaga secara membabi buta karena seluruh pikiran terfokus hanya pada satu titik tumpu, yakni :’mencapai goal”