Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Sakit Tidak Mungkin Sembuh, Hanya dengan Pegang Resep Dokter

21 Maret 2017   07:42 Diperbarui: 21 Maret 2017   16:00 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang Sakit ,Tidak Akan Sembuh,Hanya Dengan Memegang Resep Dokter

Orang yang menderita gangguan kesehatan,tidak akan sembuh,hanya dengan memegang atau menyimpan resep dokter di tangannya. Walaupun mungkin saja resep tersebut di tulis oleh  seorang Professor yang sangat ahli di bidang kedokteran.Jalan untuk mencapai kesembuhan adalah dengan menebus resep tersebut atau dalam bahasa to the pointnya adalah membeli obat sesuai resep yang diberikan.Jelas obat tidak gratis,butuh uang dalam jumlah yang terkadang nilai nomimalnya sangat fantastis.

Membeli obat dengan harga yang mahal,bukanlah berarti,pasti akan sembuh. Bisa saja, terjadi ,kendati sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit,ternyata setelah mengonsumsi obat sesuiai resep,ternyata harapan untuk meraih kesembuhan tetap saja belum menjadi kenyataan.

Kalau orang berpikir,:"seandainya saya tidak sembuh,maka uang yang di dapat dengan susah payah atau mungkin saja harus menjual motornya,untuk membayar harga obat,akan terbuang sia sia,bila ternyata kemudian tidak sembuh,"dan tidak jadi membeli obat,maka sudah jelas ia tidak dapat mengubah kondisinya,hanya dengan mengantongi resep ataupun mungkin merendam resep obat dan minum airnya.

Analogi Sederhana

Analogi sederhana ini,tentu bukan untuk dijadikan bahan humor ataupun lelucon,melainkan agar dengan mudah mengena dan menyentuh ,untuk menjadikan kita manusia yang open minded.Kita semuanya  tentu sangat setuju ,bahwa pikir itu adalah pelita hati. Karena melakukan sesuatu hanya semata mata karena terdorong oleh emosional,biasanya hanya  akan berakhir dangan penyesalan yang mendalam.Akan tetapi,terlalu banyak berpikir, terlalu banyak pertimbangan, menjerumuskan  orang pada situasi menjadi peragu.

Ragu untuk mengambil sebuah keputusan,karena kuatir akan akibat dari konsekuensi logis,yang akan timbul,akibat dari keputusannya. Bilamana dibiarkan berlarut larut, maka secara tanpa sadar ,telah mengiring orang kedalam situasi, dimana ia tidak lagi berani mengambil keputusan dan bersikap apatis atau menyerah pada keadaan

Hal ini menjadi salah satu penyebab,mengapa kebanyakan orang yang sukses meraih cita cita hidupnya,bukanlah orang yang titelnya berlapis lapis,melainkan orang biasa biasa saja,tetapi memiliki mentality yang luar biasa. Berpikir cepat dan tepat dan berani mengambil tindakan untuk berbuat sesuatu. Memahami,bahwa setiap aksi,pasti akan menyebabkan timbulnya reaksi.

Tahu dan mengerti bahwa niat untuk mengubah nasib,diperlukan tindakan ,Tindakan akan mendatangkan tantangan dan resikonya adalah sukses atau gagal. Disinilah mentality seseorang diuji,Orang yang membiarkan dirinya terbelenggu oleh mata rantai :"berpikir meluilu" ,tidak akan mampu berbuat sesuatu. Karena tidak memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.Setiap keputusan selalu mengandung dua hal : harapan dan kegagalan. Jadi ada resiko,tetapi kita harus berani mengambil resiko,jika ingin maju.

Perahu Tidak Ada Gunanya Kalau Tidak Dimanfaatkan untuk Belayar

Ibarat sebuah perahu yang berlayar di samudra harus siap untuk menghadapi badai dan gelombang, untuk bisa sampai ketempat tujuannya.Karena itu ,resiko itu harus diambil. Perahu yang aman dari resiko adalah yang ditambatkan di demarga,tetapi semua orang normal pasti tahu,bahwa bukan untuk itu perahu dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun