Tetaplah Menjadi Diri Sendiri
Tetaplah menjadi diri sendiri, walaupun terkadang terasa kurang dihargai. Dalam dunia tulis-menulis, prinsip ini juga berlaku.
Ada masanya sebuah tulisan mendapat tempat terhormat, bahkan bisa tampil di artikel utama. Namun, seiring dengan perubahan zaman, gaya tulisan itu bisa dianggap out of date. Perubahan selera pembaca adalah hal yang wajar, karena setiap generasi memiliki cara pandang dan kebutuhan bacaan yang berbeda.
Godaan terbesar bagi seorang penulis adalah menyesuaikan diri terlalu jauh dengan tren kekinian. Memang, menulis dengan gaya yang sedang populer bisa mendatangkan perhatian sesaat, tetapi jika kita kehilangan jati diri, maka tulisan kita akan terasa hambar. Sebab, tulisan yang lahir dari hati sendiri jauh lebih bernilai dibanding tulisan yang hanya mengikuti arus.
Menjadi diri sendiri dalam menulis bukan berarti menutup mata dari perkembangan zaman. Kita tetap bisa belajar, beradaptasi, dan memperbarui gaya penulisan agar lebih relevan. Namun, pondasi utama harus tetap kokoh: kejujuran dalam menyampaikan gagasan, keaslian dalam merangkai kata, dan ketulusan dalam berbagi pengalaman.
Tulisan yang jujur akan menemukan pembacanya sendiri, meski tidak selalu menjadi viral. Sebab, pada akhirnya pembaca bisa merasakan energi yang terpancar dari sebuah karya. Ketulusan selalu punya tempat di hati orang lain, walaupun mungkin jumlahnya tidak sebanyak mereka yang hanya mencari hiburan sesaat.
Maka, jangan khawatir jika tulisan kita tidak selalu mendapat tepuk tangan meriah. Ingatlah, menulis bukan semata-mata tentang popularitas, melainkan tentang meninggalkan jejak. Jejak pemikiran, jejak pengalaman, dan jejak hati yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
Always be yourself. Tetaplah menulis dengan gaya dan suara hati kita sendiri. Sebab, hanya dengan begitu kita bisa menjadi penulis yang autentik, penulis yang tidak sekadar hadir di masa kini, tetapi juga meninggalkan makna untuk masa depan.
Bagi saya pribadi, berbagi cuplikan perjalanan hidup merupakan cara untuk mengaplikasikan hidup berbagi Walaupun resikonya, tulisan saya mungkin dikategorikan sebagai tulisan out of dateÂ
Renungan kecil di pagi musim dinginÂ
Tjiptadinta EffendiÂ